Paradigma Sosiologi

 Menurut Ritzer, sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki dan menggunakan berbagai paradigma (kerangka atau cara berpikir) yang melahirkan banyak perspektif dan teori untuk menganalisis berbagai kajian sosiologi dalam rangka membantu memahami kehidupan sosial.

Menurut Ritzer paradigma sosiologi ialah: 

1. Paradigma fakta sosial

Salah satu contoh pendekatan dengan paradigma fakta sosial adalah perilaku individu dibentuk dan dikendalikan oleh berbagai norma dan aturan sosial.

2. Paradigma definisi sosial

Penekanan utama dari paradigma definisi sosial adalah individu sebagai subjek dan memahami dari sudut pandang subjek. Bagi penganut paradigma definisi sosial, subjek masih punya kesempatan untuk berkreasi dan otonom. Individu tidak dipandang sebagai subjek yang selalu dikontrol sepenuhnya oleh norma dan aturan sosial. Hal inilah yang membedakan dengan paradigma fakta sosial yang selalu menekankan norma dan aturan sosial yang dianggap mampu menguasai individu ketika hidup bermasyarakat.

3. Paradigma perilaku sosial

Berbeda dari dua paradigma sebelumnya, paradigma perilaku sosial menekankan kajiannya pada proses individu dalam melakukan hubungan sosial di lingkungannya. 

Menurut Skiner, manusia bergerak dan berperilaku sebagai reaksi atas rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan akan memengaruhi perilaku individu. Sebagai contoh, dalam teori perilaku sosiologi, seorang pelajar belajar dengan giat demi mendapatkan nilai terbaik dan mendapatkan pengakuan sosial atas prestasi akademiknya. Sistem reward (penghargaan), hukuman (punishment) dan konsekuensi sosial memengaruhi perilaku sosial individu. Berdasarkan paradigma ini, individu bukan manusia yang bebas. Individu berperilaku tertentu disebabkan menyesuaikan dan merespon lingkungan sosialnya.

Komentar