Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Indikator Kompetensi Literasi Guru

 Kategori kompetensi literasi: - berkembang - layak - cakap - mahir Peraturan Dirjen GTK Kemdikbudristek Nomor 0340/B/Hk.01.03/2022  tentang Kerangka kOmpetensi Literasi dan Numerasi bagi Guru pada Sekolah Dasar Literasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Kompetensi literasi adalah kemampuan guru untuk mendampingi peserta didik alam mengakses, menggunakan, menafsirkan, dan mengomunikasikan informasi dan ide melalui berbagai teks sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Kompetensi literasi dikembangkan berdasarkan kriteria kompetensi guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang diintegrasikan menjadi kategori model kompetensi dengan dimensi: pengetahuan profesional, praktik pembelajaran profesional, dan pengembangan profesi. Pada dimensi pengetahuan profesion

Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

  Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki) Dasar stratifikasi dalam masyarakat disebabkan adanya sesuatu yang dihargai lebih, yaitu; 1. Kekayaan 2. Kekuasaan 3. Pendidikan 4. Keturunan Diferensiasi sosial adalah pengelompokan anggota masyarakat secara horizontal atau sederajat. Bentuk diferensiasi sosial: 1. ras 2. suku bangsa 3. klan 4. agama 5. profesi 6. jenis kelamin

Tipe Tindakan Sosial

  Weber memberikan 4 tipe ideal dari tindakan sosial dalm sosiologinya, yaitu: a.         Rasionalitas instrumental ( zweck rationalitat)       Merupakan tindakan sosial yang melandaskan diri kepada pertimbangan-            pertimbangan manusia yang rasional ketika menghadapi lingkungan       eksternalnya. b.        Rasionalitas yang berorientasi nilai ( Wert rationalitat )       Merupakan tindakan sosial yang rasional, namun yang menyandarkan diri       kepada suatu nilai-nilai absolut tertentu. c.         Tindakan tradisional       Merupakan tindakan sosial yang didorong dan berorientasi kepada teradisi masa         lampau. d.        Tindakan   afektif       Merupakan suatu tindakan sosial yang timbul karena dorongan atau motivasi       yang sifatnya emosional.

Lembaga Formal dan Lembaga Informal

Lembaga formal merupakan lembaga yang memiliki aturan tertulis dan detil. Misalnya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Lembaga informal merupakan lembaga yang tidak mempunyai aturan tertulis secara detil. Misalnya lembaga keluarga.

Fungsi Lembaga Sosial

  Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga sosial adalah:  1. Fungsi Manifes  atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang disadari dan di akui oleh seluruh masyarakat Contoh fungsi manifes lembaga pendidikan  : - Membekali keterampilan praktis sesuai tuntutan dunia kerja - Mempersiapkan anggota masyarakat mencari nafkah 2.  Fungsi Laten  atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.  Contoh fungsi laten lembaga pendidikan : - Memperpanjang masa ketergantungan anak-anak pada orang tua - Menunda proses perkawinan - Mengurangi pengendalian orang tua - Meningkatkan kedudukan sosial / melakukan mobilitas vertikal

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

  Bentuk-bentuk/jenis-jenis interaksi sosial a.  Proses  asosiatif   : interaksi yang mempererat hubungan 1)  kerja sama  : 2)  akomodasi  : usaha untuk meredakan pertentangan (konflik) 3)  akulturasi  : masuknya budaya asing tanpa menghilangkan budaya asli. 4)  asimilasi  : - pembauran dua budaya yang menghasilkan budaya baru, atau - usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan Contoh : - Pergaulan antara orang-orang yang berbeda latar belakang budaya, mereka saling mencari persamaan atau saling menyesuaikan perilaku di antara mereka, sehingga muncul budaya bersama. - Pimpinan perusahaan bersepakat untuk membentuk forum komunikasi dengan para buruh untuk mewujudkan keinginan-keinginan yang berbeda antara pimpinan dan pekerja perusahaan. b. Proses  disosiatif  : interaksi yang memperenggang hubungan. 1)  persaingan/kompetisi Contoh: - pelajar lulusan SMA mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi - kakak beradik mengikuti perlombaan lari cepat 2)  kontravensi  : proses interaksi yang berad

Faktor-faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial

  Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial : a.  imitasi  : sikap meniru perilaku orang lain. Contoh:  anak meniru artis menyanyi - remaja mengikuti gaya berpakaian artis b.  identifikasi  : keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain, biasanya orang yang diidolakan. Contoh tokoh teladan :  Umar bin Khattab c.  simpati  : merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. d.  empati  : merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan berbuat untuk melakukan sesuatu untuk orang tersebut. Contoh: - Seorang siswa SMP di China menyumbangkan seluruh uang tabungan hasil jerih payahnyanya dari mengumpulkan botol bekas air mineral kepada anak-anak korban HIV. e.  sugesti  : pendapat seseorang yang diterima tanpa kritik. - Biasanya pendapat tersebut diberikan oleh : * Tokoh politik :  Bung Karno * Artis :  Deddy Mizwar f.  motivasi  : dorongan yang diberikan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu

Syarat Interaksi Sosial

  Syarat terjadinya interaksi sosial : a.  kontak  : berhubungan dengan orang lain b.  komunikasi  : pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami

Ciri Interaksi Sosial

 Ciri interaksi sosial: 1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih. 2. Ada tujuan yang ingin dicapai. 3. Ada dimensi waktu. 4. Ada komunikasi yang terjadi.

Latar Belakang Lahirnya Sosiologi

 Sosiologi lahir dari situasi dan kondisi masyarakat terutama di Eropa pada abad 18 ketika terjadi Revolusi Industri dan Revolusi Perancis. Revolusi Industri yaitu perubahan besar-besaran yang mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri yang berdampak pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya. Revolusi Industri kemudian berkembang dari Eropa ke Amerika dan berbagai wilayah lain di dunia. Revolusi industri benar-benar mengubah tatanan sosial, yang awalnya cara hidup masyarakat dianggap tradisional menjadi modern. Pekerjaan yang pada awalnya dikerjakan oleh tenaga manusia digantikan oleh mesin. Beberapa perubahan sosial yang terjadi akibat revolusi industri adalah perubahan teknologi karena penemuan mesin-mesin, perubahan tata kerja, perubahan budaya, perubahan politik, pengangguran, kemiskinan dan masih banyak lagi. Berbagai masalah sosial timbul, dan hal inilah yang melahirkan dan menjadikan sosiologi berkembang sebagai ilmu pengetahuan.

Paradigma Sosiologi

 Menurut Ritzer, sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki dan menggunakan berbagai paradigma (kerangka atau cara berpikir) yang melahirkan banyak perspektif dan teori untuk menganalisis berbagai kajian sosiologi dalam rangka membantu memahami kehidupan sosial. Menurut Ritzer paradigma sosiologi ialah:  1. Paradigma fakta sosial Salah satu contoh pendekatan dengan paradigma fakta sosial adalah perilaku individu dibentuk dan dikendalikan oleh berbagai norma dan aturan sosial. 2. Paradigma definisi sosial Penekanan utama dari paradigma definisi sosial adalah individu sebagai subjek dan memahami dari sudut pandang subjek. Bagi penganut paradigma definisi sosial, subjek masih punya kesempatan untuk berkreasi dan otonom. Individu tidak dipandang sebagai subjek yang selalu dikontrol sepenuhnya oleh norma dan aturan sosial. Hal inilah yang membedakan dengan paradigma fakta sosial yang selalu menekankan norma dan aturan sosial yang dianggap mampu menguasai individu ketika hidup bermasyarakat

Fungsi Sosiologi

  Kegunaan/fungsi Sosiologi 1. Untuk  pembangunan     Sosiologi berguna untuk memberikan  data sosial  yang diperlukan dalam pembangunan pada tahap      a.   perencanaan : yang harus diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial      b.  pelaksanaan : yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahan sosialnya      c.  penilaian : yang harus dilakukan adalah analisis terhadap efek atau dampak sosial pembangunan tersebut 2. Untuk  penelitian     Dengan penelitian akan diperoleh suatu  perencanaan  atau  pemecahan masalah sosial  yang baik. Tujuan mempelajari sosiologi: agar bisa hidup dengan baik dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.