Postingan

Menampilkan postingan dengan label UTBK SBMPTN Sosiologi

Rasional

Rasional adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang logis; menurut pikiran yang sehat; cocok dengan akal. (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/rasional)

Tindakan Sosial menurut Max Weber

Tindakan Sosial Weber Max Weber sangat tertarik pada maslah-masalah sosiologis yang luas mengenai struktur sosial dan masyarakat. Oleh karena itu ia mendefinisikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berusaha memperoleh pemahaman interpretative mengenai tindakan sosial agar dengan demikian bisa sampai ke suatu penjelasan kausal mengenai arah dan akibat-akibatnya. Atau bisa diartikan sosiologi sebagi ilmu tentang perilaku sosial. Kata “ keprilakuan “ yang dipakai oleh Weber untuk perbuatan-perbuatan yang bagi si pelaku mempunyai arti subyektif. Dimana si pelaku hendak mencapai suatu tujuan atau didorong motivasi. Artinya, yang menjadi inti dari sosilogi Weber bukanlah bentuk-bentuk substansial dari kehidupan masyarakat maupun nilai obyektif dari tindakan, melainkan semata-mata arti yang nyata dari tindakan perseorangan yang timbul dari alasan-alasan subyektif. Adanya kemungkinan untuk memahami tindakan seseorang inilah yang membedakan sosiologi dari ilmu pengeta...

Partikularisme

Partikularisme adalah - sistem yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum - aliran politik, ekonomi, kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus; sukuisme (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/PARTIKULARISME)

Panti Wreda

Panti wreda adalah rumah tempat mengurus dan merawat orang jompo. (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/panti%20wreda)

Fakta Sosial menurut Emile Durkheim

Menurut Durkheim, fakta sosial adalah semua cara bertindak, berpikir, dan merasa yang ada diluar individu, bersifat memaksa, dan umum. Fakta sosial memiliki tiga karakteristik, yaitu : Pertama, External , yaitu di luar individu . Artinya bahwa fakta sosial ada sebelum individu ada dan akan tetap ada setelah individu tidak ada. Kedua, Determined Coercive , yaitu fakta sosial memaksa individu agar selalu sesuai dengannya (fakta sosial). Ketiga, General , yaitu tersebar luas dalam komunitas/masyarakat, milik bersama, dan bukan milik individu. (https://www.sosiologi.info/2020/05/menurut-emile-durkheim-ada-3-karakteristik-fakta-sosial.html)

Metode Penelitian menurut Auguste Comte

Menurut Comte metode penelitian yang harus di gunakan dalam proses keilmuan adalah : observasi, eksperimental, kemudian komparasi. Yang terakhir ini digunakan, terutama untuk melihat hal-hal yang lebih komplek, seperti biologis dan sosiologis. (http://elvantediofawaz.blogspot.com/2015/11/metodologi-positivisme-auguste-comte.html)

Teori Interaksionisme Simbolik

Teori interaksi simbolik merupakan teori yang memiliki asumsi bahwa manusia membentuk makna melalui proses komunikasi. Teori interaksi simbolik berfokus pada pentingnya konsep diri dan persepsi yang dimiliki individu berdasarkan interaksi dengan individu lain. Menurut Herbert Blumer, terdapat tiga asumsi dari teori ini: 1. Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka. 2. Makna diciptakan dalam interaksi antar manusia. 3. Makna dimodifikasi melalui interpretasi. (https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_interaksi_simbolik) Teori interaksionisme simbolik pada dasarnya memfokuskan diri pada analisis perilaku individu dengan individu yang lain dalam kelompok kecil. Teori ini tidak ditujukan untuk menganalisis masyarakat dalam skala yang besar, seperti masyarakat adat atau masyarakat umum. Ia lebih mencermati perilaku komunitas kecil yang memiliki keunikan tertentu dalam interaksi sosial di antara mereka. Dalam pandangan teori interaksionisme simbolik, manusia ...