Pemimpin dan Perubahan Sosial
Pemimpin dan perubahan sosial memiliki kaitan yang sangat erat. Usaha untuk merubah masyarakat menuju kondisi yang lebih baik sangat ditentukan oleh kualitas pemimpin yang mereka miliki. Oleh karenanya, pemilihan pemimpin dalam masyarakat merupakan kegiatan yang sangat penting.
Contoh Pemimpin yang Amanah : Umar bin Abdul Aziz
Kisah berikut ini menggambarkan kualitas kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz.
Pada suatu hari Khalifah Umar Bin Abdul Aziz mendapatkan hidangan makanan dariIstrinya yang berbeda dari biasanya. Saat itu ada sepotong roti yang masih hangat dan harum, tampak bahwa roti itu begitu lezat hingga membangkitkan selera.
Taraf ekonomi masyarakat meningkat pesat pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz sehingga sangat sulit untuk mencari seseorang yang layak untuk menerima zakat.
Dari kisah Umar di atas, kita dapat mengambil hikmah bahwa kualitas seorang pemimpin akan berpengaruh terhadap keberhasilaannya dalam memimpin perubahan masyarakat.
Bila masyarakat menginginkan perubahan yang positif maka mereka harus memilih pemimpin yang amanah.
Referensi :
Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Menanti Kiprah Pemerintah terhadap Zakat
Contoh Pemimpin yang Amanah : Umar bin Abdul Aziz
Kisah berikut ini menggambarkan kualitas kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz.
Pada suatu hari Khalifah Umar Bin Abdul Aziz mendapatkan hidangan makanan dariIstrinya yang berbeda dari biasanya. Saat itu ada sepotong roti yang masih hangat dan harum, tampak bahwa roti itu begitu lezat hingga membangkitkan selera.
Sang Khalifah merasa heran dan bertanya pada Istrinya : “ Wahai Istriku dari mana kau memperoleh roti yang harum dan tampak lezat ini ? “.
Istrinya menjawab “ Ooh itu buatanku sendiri wahai Amirul Mukminin , aku sengaja membuatkan ini hanya untuk menyenangkan hatimu yang setiap hari selalu sibuk dengan urusan negara dan umat “.
“ Berapa uang yang kamu perlukan untuk membuat roti seperti ini “ tanya Khalifah.
“ Hanya tiga setengah dirham saja , kenapa memangnya“ jawab sang istri
“ Aku perlu tahu asal usul makanan dan minuman yang akan masuk ke dalam perutku ini, agar aku bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah SWT nanti “ jawab Khalifah, dan bertanya lagi “ terus uang yang 3,5 dirham itu kau dapatkan dari mana ? “.
“Uang itu saya dapatkan dari hasil penyisihan setengah dirham tiap hari dari uang belanja harian rumah tangga kita yang selalu kau berikan kepadaku , jadi dalam seminggu terkumpulah 3.5 dirham dan itu cukup untuk membuat roti seperti ini yang halalan toyyiban “ jawab istrinya.
“ Baiklah kalau begitu . Saya percaya bahwa asal usul roti ini halal dan bersih “ kata Khalifah yang lalu menambahkan “ Berarti kebutuhan biaya harian rumah tangga kita harus dikurangi setengah dirham, agar tak mendapat kelebihan yg membuat kita mampu memakan roti yang lezat atas tanggungan umat “.
Kemudian Khalifah memanggil Bendahara Baitul Maal (Kas Negara) dan meminta agar uang belanja harian untuk rumah tangga Khalifah dikurangi setengah dirham. Dan Khalifah berkata kepada istrinya “ saya akan berusaha mengganti harga roti ini agar hati dan perut saya tenang dari gangguan perasaan, karena telah memakan harta umat demi kepentingan pribadi “.
Kisah lain, suatu ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz sedang berada di kantor untuk kerja lembur. Keadaan ruangan sangat gelap hingga terpaksa memasang lampu pelita. Seseorang datang dan masuk kantor Khalifah setelah diizinkan. Tiba-tiba Umar memadamkan api pelita itu, maka beliau berbicara dengan tamunya dalam keadaan gelap, melihat hal tersebut para pegawainya merasa heran.
“Mengapa Amirul Mukminin melayani tamu dalam keadaan gelap?” tanya seorang pegawai Khalifah.
“Yang datang tadi itu adalah keluargaku. Dia datang kepadaku karena ada urusan pribadi, sedangkan lampu pelita adalah milik negara. Oleh sebab itu, ketika aku berbicara masalah pribadi, aku padamkan lampu tersebut karena tak mau terpakai milik negara.” kata Umar bin Abdul Aziz.
Sikap amanah Umar bin Abdul Aziz tersebut berdampak positif terhadap perubahan dalam masyarakat.Taraf ekonomi masyarakat meningkat pesat pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz sehingga sangat sulit untuk mencari seseorang yang layak untuk menerima zakat.
Dari kisah Umar di atas, kita dapat mengambil hikmah bahwa kualitas seorang pemimpin akan berpengaruh terhadap keberhasilaannya dalam memimpin perubahan masyarakat.
Bila masyarakat menginginkan perubahan yang positif maka mereka harus memilih pemimpin yang amanah.
Referensi :
Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Menanti Kiprah Pemerintah terhadap Zakat
Komentar
Posting Komentar