Gender dan Pembagian Kerja dalam Masyarakat


Pembagian Kerja Berdasarkan Gender (Gender Division of Labour)
adalah semua konsep dan praktik pada masyarakat tertentu yang membagi
peranan dan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin. Pembagian pekerjaan
berdasarkan gender ini berbeda-beda antara satu masyarakat dan budaya
dengan masyarakat dan budaya lainnya, dan bisa berubah karena adanya
perubahan kondisi ekternal dan perubahan waktu. Dengan pembagian ini,
dalam konteks tertentu pola-pola “siapa bekerja apa” berdasarkan gender
dan “bagaimana” hasil pekerjaan tersebut diberikan penghargaan.




Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu: produksi, reproduksi dan komunitas atau yang disebut juga 3 peran gender (triple role), yaitu sbb:




  1. Kerja
    produktif adalah semua pekerjaan yang berkaitan dengan produksi
    barang dan jasa untuk mendapatkan penghasilan dan subsitensi
    (pemenuhan kebutuhan dasar). Jenis pekerjaan kategori inilah yang paling
    utama diakui dan dianggap lebih bernilai sebagai pekerjaan baik
    oleh individu maupun masyarakat, secara umum yang paling banyak
    dimasukkan ke dalam statistik ekonomi nasional. Perempuan dan
    laki-laki sama-sama bekerja untuk pekerjaan produktif, namun tidak
    semua dari jenis pekerjaan ini sama nilai atau harganya.

  2. Kerja
    reproduktif adalah pekerjaan yang berkaitan dengan perawatan dan
    pemeliharaan rumah tangga dan anggotanya, seperti memasak, mencuci,
    membersihkan, merawat, menjaga dan membesarkan anak, memelihara
    tempat tinggal, dst. Jenis pekerjaan ini sangat dibutuhkan dan
    penting sifatnya, akan tetapi sering dianggap tidak sama nilainya dengan
    pekerjaan produktif. Pekerjaan ini penting bagi keberlangsungan
    hidup manusia serta berguna untuk pemeliharaan dan reproduksi
    tenaga kerja, namun jarang sekali dianggap sebagai pekerjaan
    ‘riil’. Sevagai contoh, ketika orang ditanya apa pekerjaan mereka,
    tanggapan mereka adalah biasanya berkaitan dengan pekerjaan yang
    dibayar atau pekerjaan untuk peningkatan pendapatan. Biasanya
    pekerjaan reproduktif umumnya tidak dibayar dan tidak
    diperhitungkan dalam statistik ekonomi yang konvensional. Umumnya
    pekerjaan ini dilakukan oleh perempuan.

  3. Kerja
    komunitas adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas
    kemasyarakatan seperti upacara dan perayaan yang tujuannya untuk
    meningkatkan solidaritas dalam masyarakat serta mempertgahankan tradisi
    setempat, serta meningkatkan partisipasi dalam kelompok atau
    organisasi sosial, kegiatan politik di tingkat lokal, dst. Tipe
    pekerjaan ini jarang sekali diperhitungkan dalam analisis ekonomi
    dan dianggap sebagai dilakukan sebagai pekerjaan sukarela dan
    dianggap penting untuk pengembangan spiritual dan kultural dari
    suatu komunitas. Baik perempuan dan laki-laki terlibat dalam
    kegiatan kemasyarakatan ini, meskipun tidak terlepas dari sistim
    pembagian kerja berdasarkan gender. Jenis kerja komunitas ini
    diklasifikasi atas dua tipe, yaitu:



a.      Pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan komunitas (community-managing activitis)
adalah pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh perempuan sebagai
perpanjangan dari peran reproduktif mereka. Kegiatan ini dilakukan untuk
menjamin adanya pengadaan dan pemeliharaan atas sumber-sumberdaya yang
terbatas yang dimanfaatkan oleh setiap orang seperti air, perawatan
kesehatan, dan pendidikan. Pekerjaan ini bersifat sukarela, dilakukan
pada ‘waktu luang’ perempuan.

b.      Pekerjaan yang berkaitan dengan politik masyarakat (community politics)
adalah pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh kaum laki-laki dalam
organisasi politik formal, seringkali dalam kerangka politik nasional.
Umumnya mereka dibayar secara tunai dalam pekerjaan ini, atau mendapat
keuntungan secara tidak langsung dengan meningkatnya status atau kuasa.

Sumber :
http://genderpedia.blogspot.com/2010/08/pembagian-kerja-berdasarkan-gender.html 
 

Komentar