Konflik Tawuran Di Sma 70

JAKARTA - Konflik antarpelajar SMAN 6 dan SMAN 70, Bulungan, Jakarta Selatan nampaknya tak pernah berakhir. Siang ini, Senin (24/9) sejumlah siswa dua sekolah tersebut kembali tawuran di Bulungan. Akibat aksi ini, seorang siswa SMAN 6, Alawi harus meregang nyawa setelah disabet senjata tajam oleh pelajar yang diduga dari SMA 70 tepat di belakang Blok M Plaza, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Peristiwa ini bermula ketika sekitar 20 pelajar dari SMAN 70 datang dan menyerang 15 siswa SMAN 6 yang akan bermain futsal. Penyerangan ini terjadi saat jam pulang sekolah. Alawi dan teman-temannya saat itu sedang berkumpul di sebuah tempat nongkrong terkenal di Jakarta Selatan. "Tadi lagi nongkrong di Sevel, tiba-tiba diserang," jelas Faruq, teman Alawi. Diserang tiba-tiba, para pelajar itu tak bisa berbuat banyak. Termasuk Alawi yang tak bisa menghindari sabetan senjata tajam pelajar SMAN 70. Ia mengalami luka serius di bagian dada. Faruq mengaku setelah melihat Alawi terkapar bersimbah darah, ia dan teman-temannya langsung membawa korban ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Kebayoran Baru. Namun nyawa Alawi tak dapat diselamatkan. "Lukanya kena sabetan di sekitar dada, kayaknya kena celurit," sambungnya. Sementara itu, menurut Kepala Kepolisian Resort Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat selain satu tewas, terdapat juga dua korban luka lainnya. Diduga dua korban terkena lemparan batu. Ia belum menyebutkan identitas dua korban itu. "Peristiwanya sangat cepat, begitu mereka menyerang dan langsung bubar," tuturnya. Saat ini, kata Wahyu, pihaknya sedang melakukan penyelidikan latarbelakang kasus pembunuhan tersebut, termasuk memeriksa beberapa saksi di tempat kejadian.
( Sumber : http://www.jpnn.com/read/2012/09/24/140795/Tawuran-SMA-6-Vs-SMA-70,-Satu-Tewas- ) Dari berita di atas, bisa dilihat betapa sadis nya anak pelajar zaman sekarang, seorang siswa yang seharusnya terpendidik justru mempunyai sifat brutal seperti itu. Ironisnya para siswa tersebut justru berasal dari sekolah elit atau favorit di Jakarta. Tawuran antar pelajar memang sudah tidak lagi menjadi hal yang jarang terjadi di kota - kota besar di Indonesia, terutama di Jakarta. Fenomena ini bisa terjadi karena dilatar belakangi banyak hal, dimulai dari hal sepele hingga hal yang besar. Masalah yang sering terjadi pada umumnya Masalah yang sering terjadi pada umumnya adalah tindakan vandalisme di fasilitas umum ataupun pribadi, saling meledek ketika di angkutan umum, perselisihan pendapat dan bahkan hanya sekadar iseng untuk mencari kesenangan semata. Apakah hal tersebut pantas untuk dijadikan kesenangan ? Tidak. Memang hal yang memacu adrenalin sangat menyenangkan untuk dinikmati, tapi banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan jika ingin menikmati hal-hal yang 'berbahaya'. Kelogisannya, keuntungan dan kekurangannya, resikonya dan banyak hal lain yang seharusnya dipikirkan terlebih dahulu sebelum menikmati kesenangan yang memacu adrenalin. Sejujurnya disini peran orang tua, guru, pihak sekolah, pemerintah sangat dibutuhkan sekali. Kebanyakan orang tua tak mempedulikan apa saja yang dilakukan anaknya sewaktu di sekolah, inilah akibatnya karena kurangya perhatian dari orang tua.

Penyebab:  -Perhatian Orang Tua yang kurang
                  -Lingkungan Main dan Sekitarnya
                  -Pihak Sekolah yang tegas dalam mengatasi tawuran

Cara Mengatasi :
 - Pengawasan orang Tua. Tidak perlu menyewa intelegen khusus untuk melakukan tugas ini. Dengan menjalin komunikasi yang baik dengan anak,
-Bekali diri dengan pengetahuan agama sebanyak-banyaknya,mengikuti kegiatan  mentor
-Pengaruh Film, Sinetron dan berbagai tontonan tentang kekerasan. Bahkan pemberitaan tentang tawuran pelajar juga bisa menjadi pemicu tawuran itu sendiri.
                                             Anita Agustiningsih
                                                      XI IIS 2
 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Kisi-kisi Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS) Sosiologi Kelas X

Konflik Partai Golkar Terburuk

Konflik Poso

Konflik Partai Golkar

Konflik Dayak dan Madura

Implementasi Pembelajaran STEM Berbasis Local Context

Konflik Partai Golkar

Re: penyimpangan sosial : TAWURAN