seks bebas (Abisyeikh Delfin N, X IPS 1)


  Masa  remaja  adalah  masa-masa  yang  paling  indah. Pencarian  jati  diri  seseorang  terjadi  pada  masa  remaja. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa remaja adalah tulang punggung sebuah negara. Statement demikian memanglah benar, remaja merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menggantikan generasi-generasi terdahulu dengan kualitas kinerja dan mental yang lebih baik. Di tangan remajalah tergenggam arah masa depan bangsa ini.
Masa  remaja  memanglah  masa-masa  yang  paling  indah. Karena pencarian  jati  diri  seseorang  terjadi  pada  masa  remaja.  Namun,  di  masa  remaja  seseorang  dapat  terjerumus ke dalam kehidupan  yang dapat merusak masa depan. Hal itu dapat terjadi apabila remaja melakukan hal-hal menyimpang yang biasa disebut dengan kenakalan remaja.
Dari berbagai bentuk kenakalan yang dilakukan oleh remaja, seks bebas selalu menjadi bahasan menarik dalam berbagai tuisan selain kasus narkoba dan tawuran pelajar. Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku.
Meningkatnya jumlah kasus seks bebas menyebabkan makin tingginya jumlah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) pada remaja menunjukkan kecenderungan meningkat antara 150.000 hingga 200.000 kasus setiap tahun. Bahkan beberapa survei yang dilakukan pada sembilan kota besar di
Indonesia menunjukkan, KTD mencapai 37.000 kasus, 27 persen di antaranya terjadi
dalam lingkungan pranikah dan 12,5 persen adalah pelajar.
Faktor penyebab remaja melakukan seks bebas, diantaranya adalah :
  Ø  menonton film porno
  Ø  pengaruh pergaulan bebas
  Ø  kurangnya peran dan perhatian orang tua kepada anaknya
  Ø  kurangnya dasar ilmu agama
  Ø  pola pikir yang dangkal.

Salah satu upaya untuk menanggulangi maraknya seks bebas di kalangan remaja, (khususnya penghuni kos yang biasa jadi tempat "beraksi" pelajar dan mahasiswa) selain perlu dilakukan pengawasan yang ketat dan intensif dari pemilik kos secara proporsional, juga meningkatkan kesadaran dari orang tua untuk memilihkan tempat kos bagi anak-anaknya yang layak dan aman. Selain itu, tentu membekali putra-putri  remaja dengan benteng ajaran agama yang kokoh.

Solusi nya: •> Memantau terus aktifitas ananda sekalian
                      •> Luangkan waktu interaksi dan komunikasi untuk ananda agar                                  terus terpantau aktifitas sang ananda
                      

                


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik Sosial - Minta Suami Cari Kerja, Istri Malah Ditonjok Pakai Batu Akik

Teori Definisi Situasi William Isaac Thomas

Ronaldo, Si Fenomenal Brazil

Lowongan Asisten Peneliti OJK 2019

Info Daftar Perguruan Tinggi Ikatan Dinas dan Beasiswa Penuh

Andrie Wongso

Ustadz Adi Hidayat: Shaff Shalat Berjamaah

Contoh Kegiatan Lomba Memperingati Bulan Bahasa untuk Guru: Menulis Resensi Buku

Gempa di Sumatera Barat : Kajian Sosiologis

Fahmy Alaydroes: Jangan Membuka Sekolah Bila Covid-19 Masih Ada