Ruqyah dan Medis

Share dari dokter piprim yanuarso.

Sombongnya sang peruqyah...

Sedang hangat dibicarakan tentang seorang peruqyah yang berhasil mengatasi penyulit persalinan sang istri dengan ruq yah sambil mengatakan bahwa dunia medis penuh kesombongan....

Duhai engkau...
Ketahuilah bahwa keberhasilan proses ruqyah itu tergantung kepada izin Allah swt semata... Sama sekali bukan karena kehebatan seorang manusia... Sadarlah...beristighfarlah...

Rasulullah saw memang mengajarkan pengobatan dengan ruqyah, khususnya ketika menghadapi gangguan jin. Namun beliau saw pun mengajarkan ummatnya untuk melakukan berbagai ikhtiar rasional dan logis. Setelah ikhtiar maksimal barulah kita diperintahkan untuk bertawakkal...menyerahkan hasil akhir kepada Allah swt.

Contoh ikhtiar rasional yang amat jelas dicontohkan Rasulullah saw adalah dalam peristiwa hijrah. Sebetulnya beliau bisa saja meminta diturunkan Buroq untuk hijrah ke Madinah, kendaraan yang ditumpanginya ketika Isra' dan Mi'raj ke Masjidil Aqsha dan Sidratul Muntaha....tempat terjauh yang bahkan malaikat Jibril pun tak bisa mencapainya...
Satu langkahnya Buroq berjarak sejauh mata memandang...

Namun baginda Nabi tak minta itu. Beliau melakukan serangkaian ikhtiar manusiawi seperti:
- meminta Ali ra untuk tidur di pembaringannya menggantikan posisinya yang hijrah untuk mengelabui orang-orang musyrik Quraisy
- keluar dari rumahnya saat malam hari
- memilih rute yang tidak biasa dilalui manusia
- bersembunyi di gua Tsur, padahal bisa saja Nabi saw berdoa agar kaum musyrikin Quraisy tak bisa melihatnya
- meski Allah swt kemudian menyelamatkan baginda Nabi saw beserta Abu Bakar sidiq ra ketika saat-saat genting di gua Tsur, dengan memerintahkan laba-laba membuat sarang dan burung merpati bertelur di situ, tapi coba lihatlah bagaimana pertolongan Allah ini pun menyentuh sisi rasional kaum musyrikin..."Tak mungkin ada manusia di dalam gua itu, lihatlah sarang laba-laba dan burung yang bertelur itu..." begitu pikir mereka.

Dan banyak lagi ikhtiar manusiawi yang dicontohkan baginda Nabi saw kepada ummatnya, barulah setelah itu beliau bertawakkal kepada Allah swt.

Dalam dunia medis pun baginda Nabi saw amat menghargai tabib yang paham ilmu pengobatan. Beliau memanggil tabib untuk mengobati sahabatnya yang sakit. Padahal bisa saja beliau berdoa langsung agar sahabat yang sakit itu disembuhkan langsung tanpa ikhtiar melalui sang tabib....

Kemudian coba kita tengok bagaimana para ilmuwan muslim melakukan berbagai penelitian ilmiah hingga menemukan banyak sekali hal baru di dunia medis dan juga bidang ilmu lainnya... Ar Razi dijuluki Bapak Kimia, Ibn Nafis menemukan sirkulasi darah melalui jantung dan paru, Az Zahrawy menemukan metode pembedahan dan alat bedah, dan banyak lagi lainnya.

Jadi....tak semua masalah medis bisa selesai dengan ruqyah.
Kita wajib melakukan ikhtiar yang logis dan rasional, lalu menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah swt. Jangan sampai kita menyombongkan hasil ruqyah kita seolah-olah itu adalah keberhasilan kita sendiri.....padahal itu semua karena kasih sayang Allah swt semata.

Ayolah jadi muslim cerdas....
Muslim yang mampu memadukan ayat kauniyah (seperti pengobatan medis logis rasional berbasis bukti) dengan ayat qauliyah (berbagai panduan yang berasal dari Qur'an dan Hadits shahih). Tak perlu kita buat dikotomi dan dipertentangkan karena semuanya berasal dari ilmu Allah swt. Jangan sampai kekeliruan kita akibat sikap yang berlebihan lalu menyesatkan banyak orang...
Na'udzubillahi min dzalik
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Komentar