Pengantar Kajian Peradaban

Point 1 : Kemenangan Silih Berganti: Alloh tidak mengizinkan Al haq dikalahkan, di dibawah komando Zhahir Baibars pasukan Islam berhasil memulangkan Tatar ke negeri mereka dengan penuh kehinaan dalam perang Ain Jalut. Rekonstruksi pemerintahan Islam terjadi. Alloh menghendaki agar pemerintahan yang Islam  yang rindang dan mengayomi tegak kembali. Negara yang kuat tentaranya dan kokoh pijakannya. Negara yang mampu menyatukan ummat dan menghimpun sebanyak mungkin  umat lain dibawah panji Islam,  maka takluklah Konstantinopel 1453 M. Sebuah negeri yang kekuasaannnya sampai ke jantung Eropa di Wina Autria, itulah Khilafah Turki Utsmani.

Point-2 : Kebangkitan Eropa. Rakyat merasakan kenyamanan di bawah panji Islam Turki Utsmani. Namun mereka terlena dengan apa yang terjadi disekitarnya. Eropa bersinggungan langsung dengan atmosfer Islam, Andalusia di Barat dan gerakan Salib di Timur mereka tidak membuang kesempatan ini. Mereka tak lupa mengambil pelajaran dari peristiwa kekalahan mereka, karena itu mereka menjadi kuat dibawah kepemimpinan Prancis. Selanjutnya mereka menyulut api peperangan antara Islam dan Barat. Mereka menyebarkan issu issu ditengah barisan ummat Islam di Andalusia Hingga ummat Islam saling bertikai dan berperang satu sama lain.  Ummat Islam terdesak hingga ke belakang laut sampai perbatasan Afrika. Mereka menghapus Andalusia dan menggatinya dengan Spanyol. Mereka terus berbenah dan senantiasa menguatkan diri menyatukan barisan, berfikir dan belajar menyambangi negeri negeri Islam  dan membuka wilayah baru. Ditemukannya benua Amerika dan adalah salah satu kerja Spanyol dan menemukan jalan menuju India adalah salah satu karya Portugis.

Point-3 : Serangan Baru. Tangan tangan imperialisme Barat mulai menjamah kemana mana melanglang buana hingga ujung dunia. Tak ketinggalan merambah negeri Islam seperti India dan sekitarnya. Ia bekerja serius untuk mencabik cabik pemerintahan Islam yang kuat dan luas. Berbagai proyek mereka siapkan, kadang temanya adalah masalah ketimuran orientalis, kadang tentang bagaiman membagi negara yang sedang sakit. Mereka terus menyerang negara yang akan runtuh hingga teritorialnya dan eksistensinya mulai berkurang. Banyak wilayah yang kemudian memisahkan diri dari pemerintahan Islam. Tak ayal mereka jatuh dalam dekapan Eropa sebaimana Maroko. Wilayah non muslim yang dahulu tunduk pada Kesultanan Ustmani juga memisahkan diri, misalnya Yunani dan negara kawasan Balkan. Ujung dari pergolakan panjang ini adalah meletusnya perang dunia I pada 1914-1918 M.

Point-4 Perang Baru Pasca Perang Dunia I, negara negara Eropa menyebarkan benih benih dendam dan kebencian di dada kaum muslimin. Konfrensi perdamaian yang digelar, serangkaian perjanjian yang disepakati hanya menjadi tamparan keras dan memupus harapan sebagian mereka. Barat telah mengambil pelajaran yang berarti dengan interaksinya dengan dunia Timur, setidaknya ada dua kali interaksi yang perlu menjadi catatan kita. Pertama di Timur melalui Perang Salib dan yang kedua di Barat melalui interaksi melawan ummat Islam di Andalusia. Dari dua interaksi itu Eropa tidak hanya mendapatkan manfaat dengan kuatnya perasaan dan persatuan mereka saja, lebih dari itu mereka menjadi sadar dan intelektual mereka bangkit berkembang. Mereka mendapatkan banyak ilmu pengetahuan sehingga terjadilah kebangkitan secara meluas. Namun kebangkitan itu mendapat perlawanan dari gereja, maka terjadilah pertikaian diantara mereka. Namun doktrin gereja tidak kuasa berhadapan dengan fakta empiris dan penemuan penemuan ilmiah. Paus dipaksa hanya menetap di Vatikan, agama Masehi hanya tinggal warisan sejarah Eropa. Galeri ilmiah terbentang luas, situasi ini mendorong negara di Eropa menjadi kuat. Tak ayal kehidupan bangsa dan peradaban Eropa dibangun dengan mengesampingkan perang agama terutama di ranah negara, peradilan dan pendidikan. Dominasi paham materalis dijadikan sebagai parameter untuk segala urusan. Peradaban Barat adalah peradaban materi semata dan menghancurkan seluruh ajaran yang datang dari langit. Padahal prinsip prinsip agama langit itulah yang menjadi landasan Peradaban Islam. Sekarang kita mulai paham bahwa apakah peradaban manusia akhir akhir ini mengalami kemajuan atau sebaliknya malah meluncur menuju kehancuran ? Semoga kesadaran ini meluas dan disadari oleh ummat Islam bahwa kitalah sesungguhnya yang berhak atas peradaban dunia ini selama kita menjadikan ajaran langit sebagai pemandu kita. Inilah fakta yang telah Alloh sampaikan kepada dalam Alqur'an ; "Mereka hanya mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia, sedangkan mereka tentang kehidupan akhirat adalah lalai" ( QS :  Arrum : 7 )

(Sumber: Ibrahim Muqadamah)

Komentar