Konflik Sosial
Pengertian konflik:
1. percekcokan, perselisihan, pertentangan. (KBBI)
2. perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. (Robert MZ Lawang)
Contoh konflik : tawuran antarpelajar.
Pandangan tentang konflik
a. Tradisional: konflik negatif karena dapat merusak solidaritas sosial.
b. Modern: konflik positif karena hidup menjadi dinamis.
c. Netral: konflik merupakan hal yang wajar karena manusia berbeda-beda sehingga akan timbul konflik.
Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial :
a. perbedaan individu
b. perbedaan latar belakang kebudayaan
c. perbedaan kepentingan
Contoh :
Konflik yang diikuti dengan tindak kekerasan sering terjadi ketika polisi Pamong Praja menangani masalah penggusuran pedagang kaki lima yang berjualan di atas trotoar jalan
d. perubahan-perubahan nilai yang cepat
Contoh :
Reformasi Indonesia tahun 1998 mengubah sistem politik otoriter menjadi demokratis multi partai secara revolusioner. Namun reformasi tersebut juga menimbulkan berbagai konflik karena adanya pihak yang pro dan kontra.
Bentuk konflik menurut Soerjono Soekanto:
a. konflik pribadi
b. konflik rasial
c. konflik antarkelas
d, konflik politik
e. konflik internasional
Berbagai bentuk konflik dalam masyarakat:
a. Konflik horizontal (konflik nonvertikal) : konflik antar kelompok yang sederajat
Contoh :
- Konflik antara Indonesia dan Malaysia tentang batas wilayah
- Tawuran antara pelajar SMA dan STM di kota tertentu
- Konflik antar suku Madura dan Dayak di Sampit (=> konflik antar suku)
- Konflik antara penduduk Palestina dan Israel (=> konflik antar umat beragama)
b. Konflik vertikal : konflik antar kelas sosial.
Contoh :
- Demonstrasi besar-besaran karyawan PT Dirgantara Indonesia
- Kerusuhan yang terjadi antara pekerja dengan managemen
- Demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah
- Aksi warga menolak penggusuran lahan untuk proyek pemerintah
c. Konflik diagonal : konflik yang terjadi karena ketidakadilan dalam alokasi sumber daya.
Contoh :
konflik antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengaturan penggunaan air dari sumber mata air. Silakan klik di sini untuk melihat artikel tentang konflik ini.
d. Konflik rasial : konflik antarkelompok yang berbeda ras.
Contoh :
konflik antara orang kulit putih dan orang kulit hitam di Amerika (diskriminasi ras terhadap orang kulit hitam)
e. Konflik ekonomi
Contoh :
persaingan yang tidak sehat antar perusahaan dalam mempromosikan barang.
f. Konflik antar individu
Contoh :
Si A berkelahi dengan si B karena memperebutkan tempat ternyaman di kelas.
g. Konflik tertutup : konflik yang hanya diketahui oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
h. Konflik politik
Contoh : konflik antarpartai politik peserta pemilu
Dampak positif konflik:
a. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
b. Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok.
c. Meningkatnya solidaritas sesama anggotak elompok.
d. Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
e. Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
f. Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.
g. Memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang.
Dampak negatif konflik:
a. Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
b. Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
c. Berubahnya kepribadian para individu.
d. Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
Pengertian kekerasan: perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. (KBBI)
Strategi Mengatasi Konflik
a. Cara produktif :
1) Withdrawal, yaitu menunggu sambil berusaha memahami situasi, setelah kira-kira mampu dan yakin dapat berhasil, baru melangkah untuk mengatasinya.
(Withdrawal berarti penarikan)
2) Assertif, yaitu berusaha mengatasi secara tegas dan dengan cara yang baik, serta berusaha membina hubungan yang baik dengan pihak lain ditandai dengan adanya kemauan baik untuk saling mengerti dan memahami alasan, pertimbangan, dan kepentingan pihak lain.
(Assertive berarti tegas)
3) Adjusting, yaitu berusaha menyesuaikan diri dengan pihak lain.
(Adjusting berarti menyesuaikan)
b. Cara tidak produktif:
1) Avoidance, yaitu menghindar dari konflik.
(Avoidance berarti penghindaran)
2) Force, yaitu menggunakan kekuatan fisik, ancaman, teror, dan paksaan.
(Force berarti kekuatan, paksaan)
3) Mengabaikan adanya konflik karena menganggap konflik tersebut tidak penting.
4) Blame, yaitu menyalahkan orang lain karena sumber konflik tidak jelas.
(Blame berarti menyalahkan)
5) Silencers, yaitu bersikap supaya orang lain diam dengan cara menangis, menggunakan kata sarkasme yang menyinggung masalah pribadi.
(Silencers berarti peredam)
Cara mengatasi konflik yang lain:
a. Win-win solution, yaitu setiap pihak ingin menang.
b. Win-lose solution, yaitu salah satu ada yang mengalah.
c. Lose-lose solution, yaitu kedua pihak sama-sama mengalah.
Cara Menyelesaikan Konflik (Akomodasai)
a. majority rule : keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam voting.
Contoh :
Ketika para siswa hendak mengadakan widyawisata, terjadilah perbedaan dalam menentukan objek. Untuk mencapai kata mufakat diadakan voting.
b. conciliation (konsiliasi) : mempertemukan pihak-pihak yang bertikai untuk membuat kesepakatan bersama.
c. stalemate : berhenti pada titik tertentu karena kekuatan seimbang.
d. elimination : pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
e. integration : mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.
f. arbitrase : mengundang pihak ketiga yang memberikan keputusan. Keputusan mengikat pihak yang konflik.
Contoh :
Sengketa antara PT Berkah Karya Bersama melawan Siti Hardianti Rukmana
sehubungan dengan Investmen Agreement dalam kasus TPI. Kedua belah telah
sepakat bahwa apabila ada sengketa akan diselesaikan di BANI. Dalam
sengketa tersebut, Majelis hakim BANI memutuskan PT Berkah Karya Bersama
adalah pemilik sah PT TPI. Keputusan tersebut mengikat para pihak yang bersengketa.
g. mediasi : mengundang pihak ketiga untuk memberikan nasihat.
h. kompromi : mengurangi tuntutan.
i. toleransi : menghargai perbedaan.
j. koersi : dengan paksaan.
k. ajudikasi : dibawa ke pengadilan
Contoh:
Perselisihan antar mantan suami dan istri yang memperebutkan hak asuh anak tidak kunjung selesai dengan rembug keluarga, sehingga mereka sepakat membawa masalah tersebut ke pengadilan agama.
Pada umumnya. masyarakat memiliki katup penyelamat (safety valve): suatu mekanisme khusus yang dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan konflik.
Contoh: dewan perwakilan siswa atau dewan guru.
Teori Konflik Karl Marx
Karl Marx melihat masyarakat manusia sebagai sebuah proses perkembangan yang akan mengakhiri konflik dengan konflik. Ciri utama hubungan sosial adalah perjuangan kelas dan revolusi. Kapitalisme akan membuat pemisahan yang tajam antara mereka yang menguasai alat produksi, yaitu kelompok borjuis dan tenaga buruh atau golongan proletar. Menurut ramalan Marx, konflik akan selalu terjadi dimana kelompok proletar akan memberontak melawan kelompok borjuis. Kaum proletar akan memenangkan perjuangan kelas ini dan akan menciptakan masyarakat tanpa kelas dan tanpa negara.
Referensi
Niniek Sri Wahyuni dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat, Pelajaran Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:Ganeca Exact.
Soal UN Sosiologi SMA 2010, 2011, 2013
http://pengayaan-materi-sosiologi.blogspot.com/2011/10/penyelesaian-konflik-akomodasi.html
http://pengayaan-materi-sosiologi.blogspot.com/2011/10/konflik.html
1. percekcokan, perselisihan, pertentangan. (KBBI)
2. perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. (Robert MZ Lawang)
Contoh konflik : tawuran antarpelajar.
Pandangan tentang konflik
a. Tradisional: konflik negatif karena dapat merusak solidaritas sosial.
b. Modern: konflik positif karena hidup menjadi dinamis.
c. Netral: konflik merupakan hal yang wajar karena manusia berbeda-beda sehingga akan timbul konflik.
Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial :
a. perbedaan individu
b. perbedaan latar belakang kebudayaan
c. perbedaan kepentingan
Contoh :
Konflik yang diikuti dengan tindak kekerasan sering terjadi ketika polisi Pamong Praja menangani masalah penggusuran pedagang kaki lima yang berjualan di atas trotoar jalan
d. perubahan-perubahan nilai yang cepat
Contoh :
Reformasi Indonesia tahun 1998 mengubah sistem politik otoriter menjadi demokratis multi partai secara revolusioner. Namun reformasi tersebut juga menimbulkan berbagai konflik karena adanya pihak yang pro dan kontra.
Bentuk konflik menurut Soerjono Soekanto:
a. konflik pribadi
b. konflik rasial
c. konflik antarkelas
d, konflik politik
e. konflik internasional
Berbagai bentuk konflik dalam masyarakat:
a. Konflik horizontal (konflik nonvertikal) : konflik antar kelompok yang sederajat
Contoh :
- Konflik antara Indonesia dan Malaysia tentang batas wilayah
- Tawuran antara pelajar SMA dan STM di kota tertentu
- Konflik antar suku Madura dan Dayak di Sampit (=> konflik antar suku)
- Konflik antara penduduk Palestina dan Israel (=> konflik antar umat beragama)
b. Konflik vertikal : konflik antar kelas sosial.
Contoh :
- Demonstrasi besar-besaran karyawan PT Dirgantara Indonesia
- Kerusuhan yang terjadi antara pekerja dengan managemen
- Demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah
- Aksi warga menolak penggusuran lahan untuk proyek pemerintah
c. Konflik diagonal : konflik yang terjadi karena ketidakadilan dalam alokasi sumber daya.
Contoh :
konflik antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengaturan penggunaan air dari sumber mata air. Silakan klik di sini untuk melihat artikel tentang konflik ini.
d. Konflik rasial : konflik antarkelompok yang berbeda ras.
Contoh :
konflik antara orang kulit putih dan orang kulit hitam di Amerika (diskriminasi ras terhadap orang kulit hitam)
e. Konflik ekonomi
Contoh :
persaingan yang tidak sehat antar perusahaan dalam mempromosikan barang.
f. Konflik antar individu
Contoh :
Si A berkelahi dengan si B karena memperebutkan tempat ternyaman di kelas.
g. Konflik tertutup : konflik yang hanya diketahui oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
h. Konflik politik
Contoh : konflik antarpartai politik peserta pemilu
Dampak positif konflik:
a. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
b. Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok.
c. Meningkatnya solidaritas sesama anggotak elompok.
d. Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
e. Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
f. Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.
g. Memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang.
Dampak negatif konflik:
a. Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
b. Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
c. Berubahnya kepribadian para individu.
d. Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
Pengertian kekerasan: perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. (KBBI)
Strategi Mengatasi Konflik
a. Cara produktif :
1) Withdrawal, yaitu menunggu sambil berusaha memahami situasi, setelah kira-kira mampu dan yakin dapat berhasil, baru melangkah untuk mengatasinya.
(Withdrawal berarti penarikan)
2) Assertif, yaitu berusaha mengatasi secara tegas dan dengan cara yang baik, serta berusaha membina hubungan yang baik dengan pihak lain ditandai dengan adanya kemauan baik untuk saling mengerti dan memahami alasan, pertimbangan, dan kepentingan pihak lain.
(Assertive berarti tegas)
3) Adjusting, yaitu berusaha menyesuaikan diri dengan pihak lain.
(Adjusting berarti menyesuaikan)
b. Cara tidak produktif:
1) Avoidance, yaitu menghindar dari konflik.
(Avoidance berarti penghindaran)
2) Force, yaitu menggunakan kekuatan fisik, ancaman, teror, dan paksaan.
(Force berarti kekuatan, paksaan)
3) Mengabaikan adanya konflik karena menganggap konflik tersebut tidak penting.
4) Blame, yaitu menyalahkan orang lain karena sumber konflik tidak jelas.
(Blame berarti menyalahkan)
5) Silencers, yaitu bersikap supaya orang lain diam dengan cara menangis, menggunakan kata sarkasme yang menyinggung masalah pribadi.
(Silencers berarti peredam)
Cara mengatasi konflik yang lain:
a. Win-win solution, yaitu setiap pihak ingin menang.
b. Win-lose solution, yaitu salah satu ada yang mengalah.
c. Lose-lose solution, yaitu kedua pihak sama-sama mengalah.
Cara Menyelesaikan Konflik (Akomodasai)
a. majority rule : keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam voting.
Contoh :
Ketika para siswa hendak mengadakan widyawisata, terjadilah perbedaan dalam menentukan objek. Untuk mencapai kata mufakat diadakan voting.
b. conciliation (konsiliasi) : mempertemukan pihak-pihak yang bertikai untuk membuat kesepakatan bersama.
c. stalemate : berhenti pada titik tertentu karena kekuatan seimbang.
d. elimination : pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
e. integration : mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.
f. arbitrase : mengundang pihak ketiga yang memberikan keputusan. Keputusan mengikat pihak yang konflik.
Contoh :
Sengketa antara PT Berkah Karya Bersama melawan Siti Hardianti Rukmana
sehubungan dengan Investmen Agreement dalam kasus TPI. Kedua belah telah
sepakat bahwa apabila ada sengketa akan diselesaikan di BANI. Dalam
sengketa tersebut, Majelis hakim BANI memutuskan PT Berkah Karya Bersama
adalah pemilik sah PT TPI. Keputusan tersebut mengikat para pihak yang bersengketa.
g. mediasi : mengundang pihak ketiga untuk memberikan nasihat.
h. kompromi : mengurangi tuntutan.
i. toleransi : menghargai perbedaan.
j. koersi : dengan paksaan.
k. ajudikasi : dibawa ke pengadilan
Contoh:
Perselisihan antar mantan suami dan istri yang memperebutkan hak asuh anak tidak kunjung selesai dengan rembug keluarga, sehingga mereka sepakat membawa masalah tersebut ke pengadilan agama.
Pada umumnya. masyarakat memiliki katup penyelamat (safety valve): suatu mekanisme khusus yang dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan konflik.
Contoh: dewan perwakilan siswa atau dewan guru.
Teori Konflik Karl Marx
Karl Marx melihat masyarakat manusia sebagai sebuah proses perkembangan yang akan mengakhiri konflik dengan konflik. Ciri utama hubungan sosial adalah perjuangan kelas dan revolusi. Kapitalisme akan membuat pemisahan yang tajam antara mereka yang menguasai alat produksi, yaitu kelompok borjuis dan tenaga buruh atau golongan proletar. Menurut ramalan Marx, konflik akan selalu terjadi dimana kelompok proletar akan memberontak melawan kelompok borjuis. Kaum proletar akan memenangkan perjuangan kelas ini dan akan menciptakan masyarakat tanpa kelas dan tanpa negara.
Referensi
Niniek Sri Wahyuni dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat, Pelajaran Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:Ganeca Exact.
Soal UN Sosiologi SMA 2010, 2011, 2013
http://pengayaan-materi-sosiologi.blogspot.com/2011/10/penyelesaian-konflik-akomodasi.html
http://pengayaan-materi-sosiologi.blogspot.com/2011/10/konflik.html
Komentar
Posting Komentar