Apakah Tuhan Telah Meninggalkan Kita?
*APAKAH TUHAN TELAH MENINGGALKAN KITA?*
Ku amati diriku sendiri, dan tentu saja ku amati pula alam semesta, tentang kenapa sih seseorang itu perlu bertuhan?
Salah satu doktrin yang kental dalam jiwaku menjawab bahwa karena hanya Tuhanlah yang mampu mengabulkan berbagai keinginanku, bahkan kalau aku beruntung maka aku akan masuk ke dalam syurga yang begitu indah, *semua* keinginanku ada di dalamnya. Wow, asyik.
Tentu saja, tidak semua orang bertuhan karena alasan yang sama denganku yang masih punya banyak ambisi tersembunyi di balik ketulusanku dalam menyembah Tuhanku.
Sebenarnya aku lelah terus menerus diatur-Nya... Dia memberiku keinginan, tapi Dia juga yang membatasiku dari keinginanku. Maunya Tuhan itu apa sih?
Aku merasa sudah tulus, tapi Tuhan punya ukuran yang belum tentu sama dengan ukuranku yang mudah aus.
Apalagi kini masuklah ke era peradaban industri 4.0 di mana segala sesuatu menjadi lebih mudah tercapai, berbagai keinginan yang dulu sulit terpenuhi maka sekarang menjadi semakin mudah. Peran Tuhan pun perlahan mulai "tersingkirkan" sebagai Sang Pengabul Keinginan.
Di Era canggih seperti ini maka sebagian kalangan yang beragama pun sudah mulai merasa tak membutuhkan Tuhan, karena tanpa Tuhan pun, asalkan "jagoan di dunia digital marketing atau internet selling" maka berbagai keinginan akan gampang terpenuhi. Sedikit tipu-tipu ngejebak pelanggan dianggap sah. Akhirnya yang jualan jujur dianggap tak manjur.
Kini orang-orang lebih sibuk memperbanyak follower di IG nya dibandingkan memperbanyak tilawah Quran dan jumlah roka'at sholat sunnahnya. Orang-orang lebih sibuk memperserius memperdalam ilmu dunia Maya, dibandingkan memperserius memperdalam ilmu bahwa dunia ini fana.
Tuhan tentu saja tak tinggal diam, sebab Tuhan selalu sibuk mengurus alam semesta ini tanpa lelah dan mengantuk. Menjaga keseimbangan alam adalah bagian terpenting dalam skenario Tuhan.
Kalau memang umur dunia belum saatnya habis, maka Tuhan akan terus menjaga keseimbangan di alam ini, kecuali Tuhan sudah memutuskan bahwa usia bumi sudah usai. Sehingga Tuhan berkata "Wahai manusia, Tuntaskanlah semua hajatmu di muka bumi, buanglah semua hajatmu di sana, sehingga tiada tempat lagi bagi kalian di syurga. Karena syurga Aku sediakan sebagai pemuas keinginan bagi orang-orang yang bersabar ketika sebagian keinginannya di dunia tak terpenuhi."
Itu mengapa dugaanku, Tuhan masih akan memperpanjang usia bumi ini. Entah 100 atau 200 tahun lagi, atau kurang, atau lebih dari itu. Entahlah.
Kenapa aku menduga seperti itu? Apa buktinya Tuhan masih belum memutuskan usia bumi ini segera berakhir?
Covid-19
Ya Si Cantik Corona
Si Virus Cinta yang diperbincangkan di seluruh dunia. Tak terlihat tapi sangat berhasrat bersinergi dengan kita. Terlepas itu terjadi alami atau konspirasi. Yang penting hikmah apa yang positif di balik ini semua.
Ya, dengan adanya pandemi ini maka ternyata *kembali* banyak berbagai keinginan kita yang tak terpenuhi. Artinya, dunia kembali seimbang. Bumi sedang menyeimbangkan dirinya. Yuk Kita berbaik sangka saja pada Tuhan, bahwa ini dilakukan-Nya agar kita masih disiapkan kavling di syurga.
Sebenarnya aku sudah mencari-cari, aku sudah berusaha mencari dimana tidak perlu ada Tuhan, zona bebas Tuhan, aku sudah berusaha mensugesti bahwa Tuhan itu sebenarnya tidak ada, hanya khayalanku saja, ternyata memang tidak ada, tidak ada pilihan lain, tiada tuhan yang lain, Tiada Tuhan selain Allah. Cuman Allah yang Mampu menjadi Tuhan, mampu berbuat adil menembus ruang dan waktu. Ya Allah, izinkan aku beriman dengan benar kepada-Mu.
Salam
KZ
Situs: www.jlebb.com
Youtube Channel : Kang Zain Jlebb
Komentar
Posting Komentar