Memberi Itu Ternyata bisa Membebani Si Pemberi dan Si Penerima
MEMBERI itu ternyata bisa MEMBEBANI SI PEMBERI & SI PENERIMA
Jangan Bebani orang lain dengan pemberian, dan jangan Bebani dirimu karena merasa sudah banyak memberi
Sebenarnya hanya Allah yang berhak memberikan sesuatu kepada kita, sedangkan kita tak pernah memiliki apapun, sehingga kita tak mungkin bisa memberi apapun kepada siapapun.
Secara lahiriah mungkin kita sedang memberi, tapi hakikatnya kita hanya sedang melepaskan diri dari ketidakseimbangan hidup kita. Dengan "memberi" jiwa kita semakin stabil, sehingga musibah semakin jauh.
Musibah hakikatnya pemberian dari Allah dikarenakan jiwa kita kurang seimbang, harta yang diamanahkan ke kita, terlalu fokus kita manfaatkan untuk diri sendiri, sehingga terjadilah ketidakseimbangan lalu hadirlah musibah untuk menyeimbangkan.
Itu sebabnya jangan pelit, karena pelit itu akan membebani diri sendiri, tapi jangan juga "memberi" atau memindahkan harta kita kepada orang yang tidak mau produktif, alias para pemalas, karena itu akan membebani mereka, membuat hidup mereka menjadi semakin tak seimbang.
Ketika kita memberi kepada orang-orang yang tak layak diberikan sesuatu oleh kita maka kita pun bertanggungjawab atas apa yang kita lakukan.
Namun demikian, sekali lagi saya sampaikan bahwa hakikatnya kita tak pernah memberi apapun kepada siapapun karena kita tak pernah memiliki apapun. Kita hanya Berbagi, hanya melepaskan, hanya memindahkan, bukanlah Memberi.
Itu sebabnya, untuk mengurangi beban hidup kita dan orang lain maka lakukanlah :
1. Perbanyaklah Berbagi dengan mental melepaskan, bukan dengan mental memberi, apalagi dengan mental ingin mendapatkan sesuatu dari orang yang kita bagi.
2. Berbagilah dengan kesadaran bahwa Allah lah yang sebenar-benarnya memberi, bukan kita, kita hanyalah perantara
3. Berbagilah kepada orang-orang yang seharusnya menerima apa yang kita bagikan secara proporsional sesuai kebutuhan orang itu dan sesuai kemampuan kita.
4. Ketika kita dibagi sesuatu oleh orang lain, maka sadarilah bahwa itu adalah hakikatnya pemberian dari Allah, maka pujilah dan berterimakasihlah kepada Allah, dan cukup berterimakasih kepada orang yang "memberi" tanpa harus memuji orang tersebut. Lalu kita pun berazam untuk mengelola apa yang kita terima tersebut dengan sebaik mungkin.
Salam
KZ
www.jlebb.com
IG @kangzain_jlebb
YT @Kang Zain Jlebb
Komentar
Posting Komentar