Laporan Ibadah Harian
LAPORAN IBADAH HARIAN
By Satria hadi lubis
Di masa pandemi Covid 19 yang semakin parah saat ini ada baiknya kita juga meningkatkan upaya langit, selain melakukan upaya bumi (mematuhi protokol kesehatan).
Saya sendiri sangat concern melakukan "upaya langit" tersebut, yaitu meningkatkan ibadah (mahdhoh) kepada Allah. Dan concern juga mengajak orang lain agar melakukan hal yang serupa.
Di grup-grup WA dimana saya menjadi adminnya, saya membuat program Laporan Ibadah Harian (Mutaba'ah Ibadah Yaumiah). Ada yang menyambutnya dengan antusias, tapi ada juga yang menyambutnya dengan biasa-biasa saja, bahkan apatis.
Yang antusias akan melaporkan ibadah hariannya dengan rutin setiap pekannya dan berusaha meningkatkan ibadahnya sesuai target. Yang biasa-biasa saja pasif, entah karena malas atau tidak peduli dengan program tersebut. Mungkin juga ada anggapan program Laporan Ibadah Harian dapat menimbulkan riya' karena memamerkan ibadah.
Apakah program Laporan Ibadah Harian bisa menimbulkan riya'? Jawabannya : Setiap amal sebenarnya bisa menimbulkan riya' tergantung niat masing-masing. Sholat, puasa, sedeqah tanpa ada laporan ibadah harian pun bisa riya jika memang diniatkan untuk riya'. Semua ibadah seperti pisau bermata dua, bisa dipakai untuk kebaikan (ikhlas) atau kejahatan (riya').
Latar belakang diselenggarakannya program Laporan Ibadah Yaumiah sebenarnya untuk memotivasi (fastabiqul khoirot) dan mengingatkan kita tentang pentingnya ibadah harian sebagai benteng iman dan Islam kita. Apalagi di masa pandemi tentu lebih urgen lagi, yakni dalam rangka meningkatkan iman dan imun sehingga aman dari Covid. Omong kosong jika ada orang yang mengaku imannya baik, tapi ibadahnya jebol.
Program laporan ibadah harian juga bukan bid'ah. Sebab Nabi Muhammad saw kadang bertanya tentang tingkat ibadah para sahabatnya. Dan para sahabat juga sedikit banyak tahu tentang ibadah yang dikerjakan sahabat lainnya. Begitu pun para ulama. Kalau tidak tahu bagaimana kita bisa menjelaskan tentang ribuan riwayat praktek ibadah yang luar biasa dari Nabi Muhammad saw, para sahabat dan ulama-ulama sebelum kita? Memang, bukan berarti mereka melakukan laporan ibadah yaumiah seperti saat ini, tapi mereka juga tidak mudah menuduh riya' jika ibadahnya diketahui orang lain. Laporan Ibadah Harian hanya alat (tools) yang disesuaikan dengan perkembangan jaman.
Hikmah dari laporan ibadah yaumiah juga untuk latihan menghisab diri sebelum nanti kita dihisab di yaumul akhir. Umar bin Khatab ra berpesan, "Hisablah dirimu sebelum engkau dihisab oleh Allah kelak." Karena nanti di yaumul qiyamah semua amal pahala dan dosa kita akan dihitung dengan rinci dan detail. Nah... latihannya dari sekarang.
Seharusnya program Laporan Ibadah Harian dibarengi dengan Laporan Dosa Harian. Jika hal tersebut terjadi maka kita akan menangis setiap harinya menyaksikan betapa banyaknya dosa-dosa kita...ðŸ˜
Yuk... kita buat Laporan Ibadah Harian! Entah itu dilaporkan kepada komunitas pengajian kita atau untuk diri sendiri tak jadi masalah. Yang penting kita sudah belajar menghisab diri sendiri, sebelum dihisab oleh Allah SWT kelak.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah!” (HR. Muslim).
Komentar
Posting Komentar