Diantara Dua Surga

 Serial motivasi menjadi Pembina UPA


*Di antara dua surga*


UPA (Unit Pembinaan Anggota), telah kita ikuti prosesnya. Ada diantara kita yang sudah mengikuti sejak SMP, Sejak mulai di Jakarta, atau sejak bertemu dengan Ustad A atau ustadzah B, baru setahun atau dua tahun yang lalu. Pada dasarnya sama prosesnya. Sama Pembinanya. Namun bisa memberikan hasil yang berbeda. Tergantung dari bagaimana kita menikatkan, menikmati dan merasakannya. Kaidah ini kita sudah sangat memahami. Sangat berbeda. Satu sekedar datang ke UPA. Orang kedua ingin silaturahim dan banyak kawan. Orang ketiga ingin meningkatkan Keislaman, Kebangsaan dan Keorganisasian. Orang keempat mau cari jodoh, bisa jadi. Yang kelima -semoga ini kita, Anda dan saya – karena ingin membangun peradaban.  Harus, kita harus memiliki semangat untuk meniatkan, merasakan dan menikmati proses dari setiap kehadiran dalam UPA adalah untuk membangun sebuah peradaban. Dan rasakan bedanya.


Kalau Anda selama ini mengaku sebagai anggota UPA namun masih malas untuk datang ke UPA, cobalah mulai dari hal yang fundamental ini. Setiap kali akan berangkat UPA, katakana pada diri Anda sendiri “Saya akan membangun sebuah peradaban”. Peradaban sebagaimana telah dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Tulisan ini dan insya Alloh tulisan – tulisan selanjutnya, semoga Alloh berikan umur Panjang, saya akan berbagi pengetahuan dan pengalaman bagaimana menjadi Pembina UPA. Dan berharap Anda semua bisa mengambil manfaat dari sharing ini. Dan bukti kebermanfaatan pengetahuan ini adalah Anda menjadi Pembina UPA. Setuju ya…? Bismillah. Alloh akan mudahkan.


Menjadi Pembina UPA adalah cara mengemas UPA dengan lebih bermutu dan mengharu biru. Selalu ada semangat baru dan senantiasa hadir inspirasi yang dahsyat setiap kali kita hadir dan membina dalam UPA bersama dengan binaan – binaan kita. Saya memahami bahwa pada dasarnya sebuah proses dakwah yang terbaik itu adalah melakukan tarbiyah, menjadi seorang murobbi, menjadi Pembina dalam UPA – UPA kita.

“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang – orang yang telah diberi Alloh petunjuk dan mereka itulah orang – orang yang mempunyai akal”. (QS Az-Zumar :18)

“Untuk orang cerdas cukup dengan isyarat tersembunyi. Untuk yang lain harus dengan panggilan yang keras”. (Muhammad Ahmad Ar – Rasyid)


Orang – orang shaleh terdahulu alias salafush shalih, mereka mempunyai dua surga. Surga pertama adalah surga dunia. Surga kedua adalah surga Akhirat. Surga kedua tidak akan dimasuki sebelum menikmati surga yang pertama. Seperti ungkapan masyhur Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : 

“Sesungguhnya di dunia ini ada taman – taman surga. Barang siapa tidak memasuki taman surga dunia, maka dia tidak bisa memasuki surga di akhirat”. Siapa yang tidak ingin memasuki taman surga di akhirat, kita semua menginginkannya. Karenanya mari kita hadir dan kita bangun taman – taman surga kita di dunia. Kita bangun UPA – UPA kita. Dan cara termudah untuk membangun taman surga di dunia adalah kita menjadi Pembina UPA. Bagi kita yang sudah lama mengikuti proses UPA ini, jangan berlama – lama menunggu. Ajal tak ada yang tau. Jangan hanya menjadi pohon tanpa buah yang bisa dinikmati oleh makhluk hidup yang lain. Berikan kemanfaatan, karena hal itu adalah predikat sebaik – baik manusia. Waktu kita terbatas di dunia ini, manfaatkan dengan amal terbaik. Yuk jadi Pembina UPA.


Orang yang cerdas sadar limit waktu. Kewajiban kita jaih lebih banyak dari waktu yang tersedia. Pahami keterbatasan, tentukan prioritas. Segera berprestasi. Jadikan setiap waktu penuh dengan prestasi. Mau melakukan “dengan lebih”. Rela merogok kocek lebih dalam. Berangkat lebih awal. Bersedia membayar lebih agar dapat menikmati fasilitas yang lebih. Bukan soal gengsi, kelas eksekutif faktanya malah lebih murah. Karena lebih aman, lebih tepat waktu dan pelayanan prima. Menjadi Pembina UPA adalah gerbong yang ekskutif. Menjadi Pembina UPA akan semakin mencerdaskan kita karena kita semakin terasah untuk melakukan sesuatu yang “lebih” bahkan “ter..” kalau kita bisa melakukan yang terbaik, kata M. Fauzil Adhim, tidak cukup hanya menjadi lebih baik. Miliki spirit Give the best get the best. Milik kita sesungguhnya adalah yang terbaik yang kita berikan. Sekali lagi milik kit aitu sejatinya adalah apa yang kita berikan. Yang tidak kita berikan itu bukan milik kita. Berikan yang terbaik, jadi Pembina UPA. Jangan tanggung – tanggung. Jangan malu – malu, jangan nanti – nanti, jangan apakah bisa. Bisa. Maju jalan saja. Maka akan ketemu jarak yang sudah di lalui, ketemu hasilnya. Gagal, ndak soal, dan kita telah beranjak dari tempat asal kita. Dari kelas kita yang sebelumnya. Naik kelas.


Menjadi Pembina mesti all out dan powerfull. Jangan mudah mengasihani kekurangan diri, karena berpikir kurang maka akan muncul logika dan alasan yang mendukung kekurangan kita. Berfikir bisa maka akan muncul alasan yang mendukung kebisaan kita. Hidup sekali jangan disia – siakan. Sebab kebaikan itulah yang akan kita bawa pergi dan menemani kalau kita sudah mati. Royalty yang akan mengalir setiap saat. Itulah yang akan menjadi alam kubur dan surga VVIP nanti. Insya Alloh. Alluhumma Amin. Alloh berjanji


“Dan orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal solih, sesungguhnya akan kami tempatkan mereka pada tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai – sungai di bawahnya, mereka kekal didalamnya. Itulah sebaik – baik pembalasan bagi orang – orang yang beramal”. (QS Al – Ankabut : 58)


Orang cerdas memilih kelas eksekutif dengan menjadi Pembina. Kalau motivasi di atas bagi Anda terlalu ekstrim, mari kita renungkan, bagaimana kalau kita menjadi Pembina sebagai bentuk wujud syukur kita kepada Alloh SWT atas segala kebaikan dan nikmat yang telah diberikan kepada kita. Kita gunakan nikmat Alloh untuk berjual beli dengan Alloh. Kita jual yang terbaik dari diri kita. Dan kita akan diberikan yang terbaik dari Alloh. Berani membayar lebih untuk menikmati surga terindah. Mensurgakan peran di dunia untuk memperluas kapling surga di akhirat. Melihat secara berbeda. Lebih peka merasakan peluang amal terbaik. Sebagai buah ketakwaan, Alloh menganugerahkan ilmu manfaat. “Dan bertaqwalah kepada Alloh, Alloh mengajarmu dan Alloh maha mengetahui segala sesuatu..(QS Al – Baqarah : 282)


Yuk Jadi Pembina UPA.


Uhibbukum Fillah

Abu Izzuddin – Seorang Pembina UPA di Kalideres

Komentar