Postingan

Menampilkan postingan dengan label Konflik

Dampak Konflik

  Dampak positif konflik : a. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah. b. Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok. c. Meningkatnya solidaritas sesama anggotak elompok. d. Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok. e. Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru. f. Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. g. Memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang. Dampak negatif konflik : a. Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok. b. Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia. c. Berubahnya kepribadian para individu. d. Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.

Teori Konflik Marx

Karl Marx melihat masyarakat manusia sebagai sebuah proses perkembangan yang akan mengakhiri konflik dengan konflik. Ciri utama hubungan sosial adalah perjuangan kelas dan revolusi. Kapitalisme akan membuat pemisahan yang tajam antara mereka yang menguasai alat produksi, yaitu kelompok borjuis dan tenaga buruh atau golongan proletar. Menurut ramalan Marx, konflik akan selalu terjadi dimana kelompok proletar akan memberontak melawan kelompok borjuis. Kaum proletar akan memenangkan perjuangan kelas ini dan akan menciptakan masyarakat tanpa kelas dan tanpa negara.

Pengertian Konflik

Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan. (Soerjono, Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Press, 2015), hlm. 90.) Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. (Maryati, Kun dan Juju Suryawati,  Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI  (Jakarta: Esis, 2016), hlm. 131.

Teori Konflik Max Weber

M enurut Max Weber baginya konflik merupakan unsur dasar kehidupan masyarakat. Di dalam masyarakat tentunya memiliki pertentangan-pertentangan dan pertentangan tersebut tidak bisa dilenyapkan dari kehidupan masyarakat.  Max Weber juga menyatakan bahwa masalah kehidupan modern dapat dirujuk ke sumber materialnya yang riil (misalnya struktur kapitalisme).  Bagi Max Weber konflik sebagai suatu sistem otoritas atau sistem kekuasaan, dimana kekuasaan cenderung menaruh kepercayaan kepada kekuatan. Orang yang kuat itulah yang akan berkuasa. Sedangkan otoritas adalah kekuasaan yang dilegitimasikan artinya kekuasaan yang dibenarkan. Tindakan manusia itu di dorong oleh kepentingan-kepentingan bukan saja kepentingan materiil melainkan juga oleh kepentingan-kepentingan ideal. Oleh karena itu, antara konflik dan integrasi akan terjadi di dalam masyarakat. Teori konflik menurut Weber mengakui bahwa konflik dalam merebutkan sumber daya ekonomi merupakan ciri dasar kehidupan sosial, tetapi ia...