Postingan

Menampilkan postingan dengan label Virus Corona

Positif Corona, Satu Warga Maharaja Depok Meninggal Dunia

Satu orang positif terjangkit virus corona (Covid-19) meninggal dunia, Sabtu (28/3). Korban merupakan warga Perumahan Maharaja Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.  Berdasarkan informasi yang diperoleh  Republika , korban yang berusia 50 tahun ini merupakan pejabat di Kementerian Pertanian (Kementan). Almarhum meninggal saat sedang menjalani perawatan dan isolasi Covid-19 di  RSUI  Depok pada Sabtu (28/3) pukul 01.14 WIB. "Betul, ada warga kami yang meninggal dunia. Info dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, korban  suspect  Covid-19. Korban langsung dimakamkan dan tidak dibawah ke rumah korban," ujar Ketua RW 015 Kompleks Maharaja Depok, Irwan Kurniawan, saat dihubungi  Republika , Sabtu (28/3). Menurut Irwan, sesuai arahan dari Dinkes Kota Depok, keluarga korban akan dimonitor dan masuk orang dalam pemantauan (ODP). "Mereka yang akan memonitor keluarga korban. Arahan dari mereka bahwa keluarga korban untuk tidak keluar rumah dalam waktu 14 ...

E-book Gratis untuk Menjelaskan Self Distancing kepada Anak

Gambar
GRATISSS E-BOOK agar Mudah menjelaskan Self Distancing dan Hikmah dari Wabah Pandemi COVID-19 pada Anak πŸ€πŸŒΌπŸ€πŸŒΌπŸ€ Judul e-book : SOLITER UNTUK SOLIDER Naskah : @pipi.bubie Ilustrasi : @asihisto πŸ€πŸŒΌπŸ€πŸŒΌπŸ€ Ayah Bunda, menjelaskan wabah pandemi COVID-19 adalah PR tersendiri bagi orangtua. Selain bahasanya bagi kita sendiri sudah rumit, harus menyederhanakan lagi pada anak. Untuk itulah kami dari @kancil.emas menyusun buku ini. Melalui buku singkat ini, kita ajarkan anak bukan sekedar mampu menjaga kesehatan diri, tapi juga belajar : 1⃣ berprasangka baik pada Allah Sang Penentu Takdir. 2⃣ berikhtiar dengan maksimal. 3⃣ berempati pada para nakes dan korban yang sedang sakit melalui aksi yang kita bisa lakukan : #dirumahaja atau self distancing. 4⃣ bersyukur terhadap setiap takdir yang Allah tetapkan Jelaskan pada mereka, kapan lagi kita bisa meraih pahala dengan #dirumahaja. LINK DOWNLOAD : https://bit.ly/ebookCOVID Silakan sebarkan buku cerita ini agar semua an...

dr. Tifauzia Tyassuma: Indonesia Menjadi Local Transmitted COVID 19

Gambar
Mengapa saya sekarang tidak gencar lagi berteriak  # lockdown  ? Karena, kondisi Indonesia saat ini, juga negara-negara lain, di minggu ke 4 perjalanan COVID 19 sudah masuk dalam fase kedua penyebaran COVID 19, menjadi Local Transmitted. Ibarat perang, tidak mau cepat-cepat tutup gerbang, gerbang terlambat ditutup, ya sudah musuh berhasil masuk ke dalam benteng kota. Apa artinya? Artinya Indonesia berubah menjadi mangkok raksasa. Dalam mangkok itu, berisikan manusia dan virus Corona. Menjadi satu, saling kontak, saling meloncat, saling menempel. Ada PDP yang dia tidak tahu dia PDP, lalu masih bekerja di kantor, naik KRL, kemudian batuk, lalu virusnya lompat dan menempel di bangku. Bangku diduduki orang dan tangannya memegang virus. Dia gatal lalu kucek-kucek, jadilah seketika itu juga dia ODP. ODP ini kemudian pulang ke rumah disambut anak-anak yang menggelendot dalam pelukan, jadilah anak-anak itu ODP. Singkat cerita, jadilah keluarga itu keluarga ODP, tanpa meras...

Anies Minta Perusahaan Hentikan Kegiatan Perkantoran

Gubernur DKI Jakarta  Anies Baswedan  menginstruksikan mulai Senin (23/3) tak ada kegiatan perkantoran di Jakarta.  Anies  meminta dunia usaha di Jakarta mematuhi kebijakan ini. Anies mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan seruan Gubernur Nomor 06 Tahun 2020 yang isinya menegaskan kepada dunia usaha untuk tidak melakukan kegiatan perkantoran. Hal ini dilakukan Anies untuk menghentikan penularan  virus Corona  di Jakarta. "Kepada dunia usaha kita mengeluarkan seruan Gubernur Nomor 06 tahun 2020, yang menegaskan statusnya seruan. Tapi menegaskan bahwa seluruh kegiatan perkantoran untuk sementara waktu dihentikan," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (20/3/2020). Dikatakan Anies, dunia usaha diimbau menutup fasilitas operasional, tidak melakukan kegiatan perkantoran, dan mengalihkannya dengan bekerja dari rumah. Anies menyebut, bila ada dunia usaha yang tak bisa menghentikan secara penuh operas...

Fakta Corona Ditutupi, Satelit Beberkan Kadar Sulfur Dioksida yang Tinggi di Wuhan

Gambar
[RAGAM-INFO.WEB.ID] WUHAN  - Tuduhan China menyembunyikan jumlah korban tewas yang terinfeksi Virus Corona mulai tak bisa terbantahkan. Usai foto-foto dari satelit yang mengerikan 'menunjukkan tingkat pembakaran mayat di Wuhan' Seperti dilansir dari  The Sun , Jumat (14/2/2020), Tingkat sulfur dioksida yang tinggi di Wuhan dan Chongqing yang dikarantina dapat menandakan kremasi massal, demikian klaimPeta satelit dalam beberapa hari terakhir telah mendeteksi tingkat SO2 yang mengkhawatirkan di sekitar Wuhan yang merupakan pusat penyebaran. Foto satelit ini yang ditangkap pada akhir pekan menunjukkan tingkat sulfur dioksida (SO2) yang sangat tinggi di kota Wuhan. Sumber: 

Virus Corona Picu Rasisme di Eropa

Virus Corona memicu terjadinya sikap rasis di Eropa. Berikut berita yang dimuat di indonesiainside.id. Virus Corona Picu Rasisme di Eropa, “Awas Ada Orang Cina Mendekat” Indonesiainside.id, Paris  – Virus Corona membuat warga keturunan Cina di Eropa pusing tujuh keliling, mereka dipandang jijik oleh warga kulit putih, dinilai penyebab virus. Sentimen rasisme pun melanda bagi mereka yang bermata sipit. Warga keturunan Tionghoa menceritakan kepada BBC News, Kamis(30/1), di Prancis dan Kanada mereka mengalami perlakuan rasis di tengah merebaknya wabah virus corona. Di Prancis melalui medsos mereka menaikkan tagar JeNeSuisPasUnVirus (saya bukan virus) sedangkan di Kanada, restoran Cina menjadi sasaran serangan netizen. Saat ini, di China telah terjadi 7.000 kasus infeksi virus corona dan 170 orang meninggal. Di Prancis, empat kasus sudah dipastikan, sedangkan di Kanada ada tiga kasus. Di Prancis warga keturunan Tionghoa sempat marah ketika surat kabar lokal Le Courier Pic...

CNN Indonesia: 41 Orang Meninggal dan 1.300 Terinfeksi Virus Corona di China

Jakarta, CNN Indonesia -- Korban meninggal akibat wabah  virus corona   mematikan di  China  kini mencapai 41 orang pada Sabtu (25/1). Sementara itu jumlah kasus korban terinfeksi sudah melonjak nyaris mendekati 1.300 kasus. Komisi Kesehatan Hubei mengungkapkan bahwa di Wuhan sendiri korban meninggal mencapai 15 orang. Selain itu Komisi Kesehatan Nasional dalam pernyataan terpisah mengungkapkan bahwa setidaknya ada 444 kasus baru virus telah ditemukan dan membuat jumlah korban menjadi 1.287 kasus. Penyakit ini telah menyebar ke-30 provinsi, daerah otonom dan kota. Wuhan dan 13 kota lainnya di Hubei telah diisolasi dan dikarantina untuk menahan penularan penyakit pernapasan yang mematikan. Penyakit ini juga sudah menyebar ke beberapa negara lain. Komisi Kesehatan Hubei juga melaporkan adanya 180 kasus baru secara keseluruhan di provisi tersebut. Sekitar 77 di antaranya ada di Wuhan namun sebagian besar lainnya ada di kota-kota kecil. Saat ini di Hubei ada 729 kasus....