Meminimalisir Seks Bebas di Kalangan Remaja

Sedih rasanya mendengar berita : 42,3% siswa Cianjur berhubungan seks pranikah.

Lantas, bagaimana caranya agar kasus tersebut dapat diminimalisir?

Faktor penyebab perilaku menyimpang dapat dilihat dari aspek internal dan eksternal. Kiat untuk meminimalisir seks bebas di kalangan remaja didasarkan kepada kedua aspek tersebut.

Berikut kiatnya :

1. Sibukkan remaja dengan berbagai aktivitas positif.
Remaja yang sibuk dengan berbagai kegiatan positif, kecil kemungkinan akan memikirkan hal-hal yang negatif, termasuk masalah seks.
Contoh berbagai kegiatan positif :
- olahraga : futsal, basket, berenang, memanah, bola voli, bulu tangkis, tenis meja, lari
- bela diri : silat, karate, taekwondo, kungfu
- Kelompok Ilmiah Remaja
- jurnalistik : membuat buletin, majalah dinding
- kegiatan keagamaan untuk remaja : pengajian, belajar membaca Al Quran
- Organisasi Siswa
- bisnis : makanan, jam tangan, pulsa handphone, tas
- mengikuti berbagai perlombaan : olympiade bidang studi, story telling, kaligrafi, karikatur, komputer, membaca puisi, menyanyikan lagu, olahraga, kuis, pidato
- pramuka
- Palang Merah Remaja

2. Siram rohani remaja dengan nilai-nilai keimanan.
Keimanan akan menjadi penjaga bagi perilaku remaja. Keimanan yang mendalam akan menumbuhkan rasa malu untuk melakukan penyimpangan. Walaupun tidak ada orang yang lelihat, mereka yakin bahwa Allah melihat segala perbuatan mereka. Tidak ada suatu tempat pun yang luput dari pengawasan Allah.

3. Berikan pemahaman tentang dampak negatif seks bebas.
Pengetahuan tentang dampak negatif seks bebas akan mencegah remaja untuk melakukannya.
Beberapa dampak negatif seks bebas adalah:
- pelaku seks bebas akan mendapat cap negatif dari masyarakat, sebagai orang yang tidak bermoral
- diri dan keluarga akan mendapatkan malu
- bagi remaja wanita yang melakukannya, ada kemungkinan akan hamil, yang membuat mereka malu bila diketahui oleh masyarakat

4. Kontrol media massa yang mereka saksikan. 
Ingatkan remaja untuk menjauhi media massa yang menampilkan pornografi. Menyaksikan adegan porno akan merangsang hasrat seksual remaja, yang dikhawatirkan akan mendorong mereka untuk melakukan seks bebas.
Media yang perlu diwaspadai adalah internet. Lewat internet, remaja dapat dengan mudah mengakses berbagai tayangan pornografi. Situs pornografi di internet mencapai 492 juta.
Berbagai pihak sudah mengupayakan adanya proteksi terhadap situs porno, namun tentu itu tidak cukup. Walau sebagian situs porno sudah diblokir, yang belum masih banyak. Oleh karena itu, kegiatan kontrol menjadi sangat penting.

5. Perhatikan teman bergaul mereka.
Ingatkan remaja untuk memilih teman yang membawa manfaat untuk mereka, bukan teman yang akan menjerumuskan mereka ke lembah bencana. Anjurkan remaja untuk memilih teman yang senang melakukan berbagai kegiatan positif.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gempa di Sumatera Barat : Kajian Sosiologis

WALT DISNEY

Lowongan Asisten Peneliti OJK 2019

Info Daftar Perguruan Tinggi Ikatan Dinas dan Beasiswa Penuh

Konflik Sosial - Minta Suami Cari Kerja, Istri Malah Ditonjok Pakai Batu Akik

Pengertian Reintegrasi Sosial

Konflik Vertikal dan Horizontal

Konflik antara Adam dan Iblis dalam Al Quran Surat Al A’raaf

Ronaldo, Si Fenomenal Brazil

Lowongan Guru Bimbingan dan Konseling SMAIT Nururrahman Depok, Sampai 22 Juni 2019