Tugas perilaku menyimpang:Yahya Ayasy A
Yahya Ayasy Abdurrahman
Perilaku menyimpang(Tawuran pelajar)Perkelahian, atau yang sering disebut tawuran, sering terjadi di antara pelajar. Bahkan bukan "hanya" antar pelajar SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja.
Penyebab:1. Faktor internal. Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang kompleks.
2. Faktor keluarga. Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan kekerasan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya yang
3. Faktor sekolah. Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya.
4. Faktor lingkungan. Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar.
Solusi:Ada beberapa cara mengatasi tawuran antar pelajar :
1 . menjaga dan menjalin komunikasi antara anak dan orang tua dengan baik
2 . orang tua harus selalu memantau putranya terutama pada waktu pulang sekolah
3 . memberikan pendidikan disiplin sedari dini
4 . bagi orang tua sibuk saya menyarankan agar putra nya disekolahkan dengan reportasi baik
5 . menjaga keharmonisan keluarga
6 . diajarkan berprilaku yg sopan dan bertanggung jawab
7 . selalu mengingatkan pada putra pada saat berangkat sekolah
8 . pihak sekolah harus benar-benar tegas,dan memberikan sangsi seberat-beratnya bagi siswa yang terlibat tawuran
Salah satu kasus tawuran:
Bogor (ANTARA News) - Tawuran antar pelajar kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat antara SMA Wiyata Karisma dengan SMK Mensin di Kecamatan Kemang hingga menewaskan satu orang.
Kepala Kepolisian Sektor Kemang Kompol Pramono DA mengatakan peristiwa tawuran pelajar terjadi sekitar pukul 14.30 WIB di Jalan Raya Kemang, Rabu.
"Korban meninggal dunia bernama Ade Sudrajat Al Ade usia 16 tahun status pelajar dari SMA Wiyata Karisma, beralamat di Kampung Tegal RT 01/RW 03 Kecamatan Kemang," ujar Kompol Ade.
Kompol Ade menyebutkan, korban tewas akibat bacokan senjata tajam pada pelipis sebelah kanan. Saat ditemukan kondisi korban tersungkur dijalanan dengan celurit masih menempel di pelipis korban.
"Korban saat ini sudah dibawa ke RS PMI untuk diotopsi demi keperluan penyelidikan," ujar Kapolsek.
Adapun kronologi singkat tawuran terjadi saat pelajar SMA Wiyata Karisma yang berjumlah 15 orang dihadang di depan Gang Masjid Jampang oleh siswa SMK Mensin.
Pertemuan antara dua sekolah tersebut akhirnya memicu terjadinya tawuran, hingga warga dibantu pihak keamanan berupaya membubarkan aksi para pelajar yang brutal dengan menggunakan senjata tajam, hingga korban meninggal dunia tidak mampu dielakkan.
Hingga kini, lanjut Kapolsek, berkat kerja sama antara aparat dan masyarakat 10 orang pelajar yang terlibat tawuran telah diamankan, dan beberapa diantaranya diduga sebagai tersangka yang menyebabkan seorang tewas.
"10 orang pelajar ini yang ada saat tawuran, semua kita amankan ke kepolisian untuk diproses. Kita sedang mengejar informasi siapa dalang utama dari tawuran ini dan pelaku pembacokan," ujar Kapolsek.
Tawuran antarpelajar di wilayah Kabupaten Bogor kerap terjadi. Hampir setiap tahunnya terjadi seperti pada tahun 2013 tepatnya bulan November seorang pelajar SMP Telaga Kautsa Kecamatan Cibungbulang bernama Muhammad Mahdor tewas setelah ditikam oleh pelajar dari SMP Pandu.
Tiga pelajar SMP Pandu Cibungbulang menjadi tersangka kasus tawuran yang menewaskan seorang pelajar ini, dan kini telah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Cibinong.
Kepala Kepolisian Sektor Kemang Kompol Pramono DA mengatakan peristiwa tawuran pelajar terjadi sekitar pukul 14.30 WIB di Jalan Raya Kemang, Rabu.
"Korban meninggal dunia bernama Ade Sudrajat Al Ade usia 16 tahun status pelajar dari SMA Wiyata Karisma, beralamat di Kampung Tegal RT 01/RW 03 Kecamatan Kemang," ujar Kompol Ade.
Kompol Ade menyebutkan, korban tewas akibat bacokan senjata tajam pada pelipis sebelah kanan. Saat ditemukan kondisi korban tersungkur dijalanan dengan celurit masih menempel di pelipis korban.
"Korban saat ini sudah dibawa ke RS PMI untuk diotopsi demi keperluan penyelidikan," ujar Kapolsek.
Adapun kronologi singkat tawuran terjadi saat pelajar SMA Wiyata Karisma yang berjumlah 15 orang dihadang di depan Gang Masjid Jampang oleh siswa SMK Mensin.
Pertemuan antara dua sekolah tersebut akhirnya memicu terjadinya tawuran, hingga warga dibantu pihak keamanan berupaya membubarkan aksi para pelajar yang brutal dengan menggunakan senjata tajam, hingga korban meninggal dunia tidak mampu dielakkan.
Hingga kini, lanjut Kapolsek, berkat kerja sama antara aparat dan masyarakat 10 orang pelajar yang terlibat tawuran telah diamankan, dan beberapa diantaranya diduga sebagai tersangka yang menyebabkan seorang tewas.
"10 orang pelajar ini yang ada saat tawuran, semua kita amankan ke kepolisian untuk diproses. Kita sedang mengejar informasi siapa dalang utama dari tawuran ini dan pelaku pembacokan," ujar Kapolsek.
Tawuran antarpelajar di wilayah Kabupaten Bogor kerap terjadi. Hampir setiap tahunnya terjadi seperti pada tahun 2013 tepatnya bulan November seorang pelajar SMP Telaga Kautsa Kecamatan Cibungbulang bernama Muhammad Mahdor tewas setelah ditikam oleh pelajar dari SMP Pandu.
Tiga pelajar SMP Pandu Cibungbulang menjadi tersangka kasus tawuran yang menewaskan seorang pelajar ini, dan kini telah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Cibinong.
Komentar
Posting Komentar