Mastatho'tum



*Apa itu masthato'tum?*

Kalimat ini sebenarnya muncul di Al-Quran, dan jika diartikan secara gamblang.

*Masthato'tum artinya adalah semampunya.* 

Ya, jadi saat melakukan apapun, lakukanlah dengan semampunya. 

Lalu apa arti semampunya?

Apakah semampunya sesuai pemikiran orang banyak?

Atau bagaimana? 

Untuk menjelaskan Anda arti semampunya, Saya punya cerita. 


------


Ini adalah kisah nyata, 

Jadi dulu, ada seorang Syekh teladan dan panutan.

Syekh itu dihormati bahkan disegani oleh para muridnya.


Pada suatu hari, beliau ditanya oleh muridnya,

Ya Syekh, apa yang dimaksud dengan mastatho’tum?


Sang Syekh tidak menjawab pertanyaan murid tersebut dengan jawaban langsung, tapi begitu menerima pertanyaan itu, Sang Syekh langsung membawa murid-muridnya ke sebuah lapangan.


Sesampainya dilapangan, Syekh menyuruh semuanya muridnya berlari sekuat tenaga.

Perintah Syekh, Wahai murid-muridku, putarilah lapangan ini semampu kalian.


Karena hormat kepada Sang Syekh, murid-murid tersebut lansung berlari sekuat tenanga tanpa bertanya apapun.

Mereka mulai berlari bersama-sama.

Satu putaran masih belum terasa. putaran kedua tenaga para murid mulai berkurang.

Di puratan ketiga, beberapa murid mulai berguguran, tersisa beberapa saja yang masih berusaha sekuat tenaga.

Waktu berlalu, dan hingga akhirnya semua menyerah satu persatu.

Setelah kelelahan, para murid menepi ke pinggir lapangan. Mereka sudah berusaha sekuat tenaga, semampu mereka.


Setelah semua murid berhenti berlari, Sang Syekh gantian berlari mengelilingi lapangan tersebut.


Tingkah laku gurunya membuat semua muridnya keheranan.

Disamping heran, para murid juga tidak tega karena melihat gurunya yang sudah tua itu kepayahan.

Satu putaran wajah Sang Syekh masih berseri seri. Dua putaran mulai pucat pasi. Tiga putaran mulai kehilangan kendali. Menuju putaran yang keempat Sang Syekh makin tampak kelelahan, raut mukanya memerah, keringat bertetesan, nafas tersengal-sengal tidak beraturan. Tapi beliau tetap berusaha.


Sang Syekh terus berlari sekuat tenaga, dari cepat, melambat, melambat lagi, hingga kemudian beliaupun terhuyung tanpa  penyangga. Energinya terkuras habis tak tersisa. Beliau jatuh pingsan, pria tua itu tidak sadarkan diri.


Setelah Sang Syekh siuman dan terbangun, para murid yang bingung bertanya,

Wahai Syekh, apa yang hendak engkau ajarkan kepada kami?


Syekh menjawab dengan mantap.

Muridku, inilah yang dinamakan


 *mastatho’tum!*


*Titik di mana saat kita berusaha semaksimal tenaga sampai Allah sendiri yang menghentikan perjuangan kita.*


---


*Apa yang Anda pelajari dari kisah diatas?*


Begitulah, 

Semampunya artinya Kita berusaha semaksimal mungkin, memberikan semua yang kita bisa, melewati batasan diri kita, memberikan waktu-energi-fokus-pikiran-tenaga-semuanya sampai Allah sendiri yang menghentikan perjuangan kita. 


Mohon maaf, 

*Banyak orang yang detik ini tidak mencapai apapun dalam hidup mereka karena mereka berusaha seadanya.*

*Mereka mengira semampunya sama dengan semaunya.*


*Banyak orang berhenti, sebelum waktunya berhenti.*

*Padahal mereka masih bisa mencoba lebih keras lagi, tapi mereka keburu menyerah.*


Contohnya, 

Membaca 15 menit, mengantuk.

Padahal kalau posisi bacanya diubah, ngantuk jadi hilang. 


Belajar 30 menit, bosan. 

Padahal kalau istirahat 5 menit, lalu dilanjut belajar juga bisa.


Mengklaim diri tidak bisa ini itu.

Padahal belum mencoba.


Dan hal-hal sejenisnya. 


Kebiasaan itulah yang membuat kualitas hidup tidak berkembang. 


Tahukah Anda? 

Kenyataannya, *Rasulullah dan para sahabat setiap melakukan sesuatu, mereka adalah orang yang itqan.*


Itqan itu apalagi?

*Itqan artinya melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, tanpa alasan.*


Saya lebih suka mengingat itqan ini adalah bekerja dengan hati-hati, sepenuh hati, bermutu tinggi. 

Bukan seadanya, alias asal selesai.


Sifat inilah yang membuat generasi yang dibimbing Rasulullah sukses luar biasa.

Kita paham mereka hebat disegala bidang. 


Semangat itqan inilah yang harusnya dimiliki setiap orang. 


Ngomong-ngomong emang apa sih untungnya itqan?

Supaya dipuji orang?

Supaya dianggap kerjanya berkualitas?

Supaya kelihatan hebat?


*BUKAN SAMA SEKALI !*


Untungnya orang yang itqan, dikutip dari perkataan Rasulullah lebih dari 1400 tahun yang lalu 


Rasul pernah bersabda 

Allah ʽazza wa jalla MENYUKAI jika salah seorang di antara kalian melakukan suatu amal secara itqan.


Yes, keuntungan orang-orang yang itqan adalah *DISUKAI PEMILIK LANGIT DAN BUMI, ALLAH TA'ALA.*


Kalau mau cari perhatian, cari perhatiannya Allah.

Kalau mau disukai, jangan berharap disukai orang lain. Tapi berharap disukai penggenggam hati setiap orang. 


Bekerjalah dengan itqan agar Allah suka. 


Kalau Allah sudah suka, sudah sayang, hidup tuh jadi enak.

Masalah yang datang adalah ujian untuk naik derajat bukan azab untuk menghukum.

Rezeki sebesar apapun selalu cukup, gak kurang.

Dan paling penting, keberkahan dan ketenangan. 

Mau apa kalau hidup gak berkah dan gak tenang??

Iya kan.


Dan salah satu pintu disukai Allah adalah dengan melakukan sesuatu secara itqan.


Ya, *RUGI BESAR MEREKA YANG SAAT MELAKUKAN SESUATU, MELAKUKANNYA DENGAN SEADANYA.* 


Jadi mulai saat ini,

Apapun yang kita lakukan, entah itu beramal, berbisnis, berkarya, bekerja, terapkanlah konsep mastatho'tum dan Itqan 


Sempurnakan Ikhtiar, berikan semuanya, sampai Allah sendiri yang menghentikan perjuangan kita. Dan

Bekerja dengan hati-hati, sepenuh hati, bermutu tinggi. 


Semoga tetap semangat meski saat sulit

Jauhi kemalasan dan berleha2 

Niatkan segala hal untuk ibadah


Semoga Allah berkahi dan mudahkan segala urusan

Teruslah action dg mastatho'tim dan itqon

🤲🤲🤲


*Keep hamasah!*

🔥🔥🔥

Komentar