Penyakit Myasthenia Gravis
Penyakit Myasthenia Gravis adalah penyakit kelemahan pada otot, maka gejala-gejala yang timbul juga dapat dilihat dari terjadinya kelemahan pada beberapa otot. Otot-otot yang paling sering diserang adalah otot yang mengontrol gerak mata, kelopak mata, bicara, menelan mengunyah, dan bahkan pada taraf yang lebih gawat sampai menyerang pada otot pernafasan. Dengan ikut terserangnya otot-otot yang mengontrol pernafasan, maka hal ini menyebabkan penderita mengalami beberapa gangguan dalam pernafasan, mulai dari nafas yang pendek, kesulitan untuk menarik nafas yang dalam sampai dengan gagal nafas sehingga memerlukan bantuan ventilator.
Pada
90 % penderita, gejala awal berupa gangguan pada otot-otot ocular yang
menimbulkan ptosis (menurunnya kelopak mata) dan diplopia (penglihatan
ganda). Diagnosis dapat ditegakkan dengan memperhatikan otot-otot
levator palpebrae kelopak mata. Bila penyakit hanya terbatas pada
otot-otot mata saja, maka perjalanan penyakitnya sangat ringan dan tidak
akan menyebabkan kematian.
Myasthenia
Gravis juga menyerang otot-otot wajah, laring dan faring. Keadaan ini
dapat menyebabkan regurgitasi melalui hidung jika pasien mencoba
menelan (otot-otot palatum), menimbulkan suara yang abnormal atau suara
nasal (sengau) serta gangguan bicara (dysarthria), dan pasien tidak
mampu menutup mulut, yang dinamakan sebagai tanda rahang menggantung.
Terserangnya
otot-otot pernafasan terlihat dari adanya batuk yang lemah, dan
akhirnya dapat berupa serangan dispnea (ketidak nyamanan dalam bernafas)
dan pasien tidak lagi mampu untuk membersihkan lendir dari trakhea dan
cabang-cabangnya. Pada kasus lanjut, gelang bahu dan panggul dapat
terserang pula, dapat pula terjadi kelemahan pada semua otot-otot
rangka.
Kelemahan
otot pada Myasthenia Gravis meningkat pada saat aktivitas yang terus
menerus dan membaik setelah periode istirahat. Pasien akan mengalami
penurunan tenaga sepanjang hari, dengan kecenderungan kelelahan dalam
satu hari, atau menjelang berakhirnya aktivitas. Jika dibiarkan, keluhan
umum yang dialami oleh pasien biasanya berkembang menjadi kesulitan
pengunyahan selama makan. Gejala dari berbagai kelemahan tersebut
cenderung menjadi lebih buruk dengan adanya berbagai macam stress,
kepanasan, infeksi serta pada penderita dengan akhir masa kehamilan.
Perjalanan
klinis dari Myasthenia Gravis sangat bervariasi antara pasien satu
dengan yang lainnya. Dari sekian banyak pasien Myasthenia Gravis, 14 %
hanya dengan gejala-gejala mata saja yang mengarah pada ocular MG.
Kehebatan maksimum dari Myasthenia Gravis dicapai dalam waktu 1 tahun
pada 55 % dari kasus, dan dalam 5 tahun pada 85 % dari kasus. Aspek yang
paling berbahaya dari Myasthenia Gravis disebut Myasthenia Krisis,
yang memungkinkan diperlukannya ventilator pada beberapa kasus.
Demikian info tentang Penyakit Myasthenia Gravis, semoga bermanfaat bagi anda.
Komentar
Posting Komentar