Soft Skill Training dan Hard Skill Training
Perusahaan yang ingin memajukan sumber daya manusia yang dimiliki tentunya akan mengikutsertakan karyawan mereka dalam berbagai macam pelatihan. Hal ini penting karena selain dapat meningkatkan skill dan kompetensi karyawan, pelatihan yang diikuti juga menjadi ajang pembuktian bahwa karyawan tersebut memang pantas direkrut oleh perusahaan.
Pelatihan pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu hard skill dan soft skill training. Hard skill training lebih banyak berhubungan langsung dengan bidang pekerjaan yang ditekuni. Misalnya, untuk bagian keuangan diberikan pelatihan cara menghitung biaya, untuk bagian penjualan diberikan pelatihan selling skill, teknik presentasi, dan lain sebagainya. Hard skill training biasanya diberikan kepada karyawan di level staff dan pelaksana agar mereka memiliki kompetensi yang baik dalam teknis pekerjaannya.
Jika hard skill training lebih banyak mengulas tentang teknis pekerjaan, soft skill training lebih mengarah pada pengembangan SDM atau kemampuan mengelola manusia, seperti managerial skill, communication skill, leadership, networking, atau personal development. Soft skill training biasanya diberikan kepada pimpinan perusahaan yang memiliki anak buah agar mereka dapat menjadi pemimpin yang baik.
Namun demikian, setiap karyawan di level manapun sebetulnya membutuhkan kedua-duanya, baik hard skill maupun soft skill training. Hard skill training membuat seseorang semakin expert dalam pekerjaannya. Sementara soft skill training akan memoles orang tersebut agar dapat menampilkan hasil kerjanya secara excellent.
Ada beberapa orang yang mengerjakan satu pekerjaan yang sama namun menunjukkan hasil yang berbeda. Bisa jadi yang hasil kerjanya lebih menonjol karena mereka menguasai soft skill yang lebih tinggi seperti kemampuan berkomunikasi, seni menjalin relasi, jiwa kepemimpinan, dan sebagainya. Biasanya orang-orang yang memiliki soft skill tinggi inilah yang kariernya akan lebih cepat melesat dibandingkan rekan-rekannya yang lain di kelompoknya.
Melihat pentingnya manfaat kedua training ini, maka idealnya, baik hard skill maupun soft skill training diberikan kepada karyawan di level manapun, walau dengan komposisi yang berbeda. Soft skill training sebaiknya diberikan lebih banyak untuk para pemimpin ketimbang hard skill training dan sebaliknya untuk tingkat staff dan pelaksana. Hal ini dikarenakan pemimpin sudah tidak banyak lagi mengerjakan hal-hal teknis dan dianggap telah menguasainya.
Jika Anda ingin memberikan soft skill training kepada para pimpinan di perusahaan Anda, Kubik Training siap membantu. Silahkan hubungi Mona di (021) 29 400 100 atau 0816-1615316 untuk informasi lebih lanjut.
Salam SuksesMulia!
Pelatihan soft skill pada dasarnya diberikan agar karyawan dapat menjalin kerjasama tim atau team work secara lebih baik.
Menurut Anda, apa yang menjadikan seseorang dapat berprestasi di sebuah perusahaan? Apakah karena kemampuan akademisnya yang baik? Atau karena kemampuannya dalam membina hubungan yang baik dengan orang lain?
Ternyata kedua faktor tersebut sama-sama berpengaruh bagi kesuksesan karir seseorang dalam perusahaan. Faktor yang pertama lebih mengarah pada hard skill atau kemampuan teknis seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Sementara faktor yang kedua cenderung kepada soft skill atau kemampuan seseorang di luar hal teknis atau akademis.
Kedua faktor tersebut saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Tidak bisa seseorang hanya baik dalam hard skill saja, sedangkan soft skill yang dimiliki kurang baik. Ini akan menghambat orang tersebut dalam menangani sebuah pekerjaan terutama yang berhubungan dengan orang lain, karena akan sering terjadi konflik. Itulah pentingnya mengapa perusahaan perlu memberikan pelatihan soft skill kepada para karyawan.
Pelatihan soft skill pada dasarnya diberikan agar karyawan dapat menjalin kerjasama tim atau team work secara lebih baik. Melalui kerjasama tim atau team work yang baik, pekerjaan akan dapat diselesaikan secara lebih efektif dan efisien.
Pelatihan soft skill sendiri terbagi menjadi dua ketegori, yang pertama adalah intrapersonal skill. Yang termasuk ke dalam intrapersonal skill adalah kesadaran diri, penilaian diri, kemauan untuk terus belajar, keberanian, sikap fleksibel, komitmen, motivasi, tujuan hidup, kesadaran emosional, keahlian diri, keterampilan komunikatif, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, manajemen stress, manajemen waktu, dan keahlian negosiasi.
Sementara kategori soft skill yang kedua adalah interpersonal skill. Yang termasuk ke dalam interpersonal skill adalah kesadaran sosial, orientasi pelayanan, empati, moralitas, keterampilan sosial, manajemen konflik, kepemimpinan, etika kerja, dan sopan santun.
Berbagai jenis materi yang diberikan dalam pelatihan soft skill biasanya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Anda bisa melihat perubahan positif di atas pada diri karyawan Anda melalui pelatihan soft skill yang dilakukan secara konsisten dan terprogram.
Jika Anda ingin menyelenggarakan pelatihan soft skill di perusahaan Anda, silahkan hubungi Mona di nomor berikut ini: (021) 29 400 100 atau 0816-1615316.
Salam SuksesMulia!
Informasi training: follow @kubiktraining_ dan like Kubik Training
Subscribe Video Motivasi Jamil Azzaini di Youtube Channel Kubik Training
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Komentar
Posting Komentar