Ustadz Adi Hidayat: Shaff Shalat Berjamaah

Berikut paparan Ustadz Adi Hidayat tentang Shaff Shalat Berjamaah.

QS Ali Imron: 31

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Beramal harus sesuai dengan tuntunan Nabi, termasuk tentang shalat berjamaah.

Shaff shalat berjamaah harus rapat dan lurus sesuai dengan tuntunan nabi.

Ukuran rapat dan lurus menurut hadits Nabi:


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَقِيمُوا الصُّفُوفَ وَحَاذُوا بَيْنَ الْمَنَاكِبِ وَسُدُّوا الْخَلَلَ وَلِينُوا بِأَيْدِى إِخْوَانِكُمْ ». لَمْ يَقُلْ عِيسَى « بِأَيْدِى إِخْوَانِكُمْ ». « وَلاَ تَذَرُوا فُرُجَاتٍ لِلشَّيْطَانِ وَمَنْ وَصَلَ صَفًّا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللَّهُ ».. قَالَ أَبُو دَاوُدَ وَمَعْنَى « وَلِينُوا بِأَيْدِى إِخْوَانِكُمْ ». إِذَا جَاءَ رَجُلٌ إِلَى الصَّفِّ فَذَهَبَ يَدْخُلُ فِيهِ فَيَنْبَغِى أَنْ يُلَيِّنَ لَهُ كُلُّ رَجُلٍ مَنْكِبَيْهِ حَتَّى يَدْخُلَ فِى الصَّفِّ.

Dari Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sempurnakan shaf-shaf, sejajarkan bahu-bahu, tutupi celah-celah, dan berlaku lembutlah dengan tangan-tangan saudara-saudara kamu.” Imam Abu Dawud berkata, “‘Isa (nama seorang perawi) tidak mengatakan ‘dengan tangan-tangan saudara-saudara kamu’. “Kamu jangan meninggalkan celah-celah untuk syaitan. Barangsiapa menyambung shaf, Allâh akan menyambungnya. Dan barangsiapa memutus shaf, Allâh akan memutusnya”.
Abu Dawud berkata, “Lembutlah dengan tangan-tangan saudara-saudara kamu, maksudnya  jika seseorang datang menuju shaf, lalu berusaha memasukinya, maka sepantasnya setiap orang melembutkan kedua bahunya sehingga orang itu bisa masuk ke dalam shaf. [HR. Ahmad, no. 5714; Abu Dawud, no. 666; Al-Baihaqi di dalam Sunan Kubra, no. 5391; Ath-Thabrani dalam Musnad asy-Syâmiyyin. Ini adalah lafazh Abu Dawud. Hadits ini dinilai shahih oleh syaikh Al-Albani dan Syu’aib al-Arnauth]

Ukuran rapat

Kadang jamaah kakinya yang bertemu hanya bagian depan, antar tumit ada celah, istilahnya furjat. Bila ada celah, syaithan akan masuk, menggoda dengan mengatakan ingat ini ya, ingat itu ya. Itu terjadi saat mulai bertakbir. Sehingga ada yang lupa akan jumlah rakaatnya.

Yang benar: tempelkan depan dan belakang.

Bagaimana bila tidak seperti itu, apakah shalatnya sah?
Sah, tapi shalatnya berpotendi digoda syaithan.

Ukuran lurus

Ukuran lurus dengan bahu. Yang diluruskan bukan kaki bagian depan, tapi tumit. Oleh karenanya bila ada batas shaff, itu bukan untuk meluruskan kaki bagian depan, tapi tumit belakang.

Bila demikian shalat kita, berarti kita sudah beramal dengan amal yang sesuai dengan tuntunan Nabi.


Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=VFp81Gz1Ncw
https://almanhaj.or.id/6507-perintah-menyempurnakan-shaf.html
https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-31

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gempa di Sumatera Barat : Kajian Sosiologis

WALT DISNEY

Lowongan Asisten Peneliti OJK 2019

Info Daftar Perguruan Tinggi Ikatan Dinas dan Beasiswa Penuh

Meminimalisir Seks Bebas di Kalangan Remaja

Konflik Sosial - Minta Suami Cari Kerja, Istri Malah Ditonjok Pakai Batu Akik

Pengertian Reintegrasi Sosial

Konflik Vertikal dan Horizontal

Konflik antara Adam dan Iblis dalam Al Quran Surat Al A’raaf

Ronaldo, Si Fenomenal Brazil