Integrasi Sosial

Pengertian integrasi sosial : proses menyatunya berbagai unsur dalam masyarakat.
Yang dimaksud dengan unsur adalah kelompok-kelompok dalam masyarakat, seperti suku bangsa, umat beragama, dan lain-lain.

Bentuk-bentuk integrasi sosial :
a. Integrasi normatif: integrasi yang terbentuk karena adanya norma yang berlaku dan dilaksanakan oleh masyarakat.
b. Integrasi fungsional: integrasi yang terbentuk karena berbagai kelompok menjalankan fungsi yang berbeda dan di antara kelompok tersebut saling membutuhkan.
c. Integrasi koersif: integrasi yang terbentuk karena tindakan koersif (kekerasaan) yang dilakukan oleh penguasa terhadap kelompok-kelompok yang melakukan tindakan yang mengarah kepada disintegrasi.

Wujud integrasi sosial dilihat dari berbagai aspek:
a. Aspek fisik : adanya keluarga, lembaga masyarakat, dan negara.
Penjelasan :
*Adanya keluarga-keluarga dalam  masyarakat menunjukkan bahwa individu-individu yang berlainan jenis kelamin dan mungkin berlainan suku bangsa telah bersatu dalam ikatan perkawinan.
*Adanya negara menunjukkan bahwa berbagai kelompok dalam masyarakat pada suatu wilayah tertentu telah bersatu membentuk suatu wadah bersama, yaitu negara.
b. Aspek psikis : adanya kesadaran diri untuk menyatu dengan yang lainnya.
c. Aspek hubungan sosial : adanya kerja sama antara yang satu dengan yang lainnya.
d. Aspek proses : adanya usaha untuk mengurangi perbedan.

Syarat berhasilnya integrasi sosial menurut Meyer Nimkoff dan William F. Ogburn :
a. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
b. Tercapainya konsensus (kesepakatan) mengenai nilai-nilai dan norma sosial.
c. Norma-norma berlaku cukup lama dan konsisten.

Fase-fase integrasi :
a. akomodasi : penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakan pertentangan atau konflik.
b. kerjasama
c. koordinasi : mengatur kegiatan agar tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur.
d. asimilasi : pembauran nilai dan sikap warga masyarakat yang tergolong sebagai satu bangsa

Faktor pendorong integrasi sosial :
a. Faktor internal :
- kesadaran diri sebagai makhluk sosial
- tuntutan kebutuhan
- jiwa dan semangat gotong royong

b. Faktor eksternal :
- tuntutan perkembangan zaman
- persamaan kebudayaan
- terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama, misalnya dalam bidang ekonomi
- persaman visi, misi, dan tujuan
- sikap toleransi terhadap kelompok lain dengan budaya yang berbeda
- adanya kosensus nilai
- adanya tantangan dari luar/adanya musuh bersama dari luar
- perkawinan campuran (amalgamation)

Secara sosiologis, keberhasilan pemerintah menangani berbagai pergolakan di daerah yang akan memisahkan diri dari NKRI berdampak positif untuk memperkuat : integrasi nasional.

Referensi :
Kun Maryati. Sosiologi 2. Jakarta: ESIS
Niniek Sri Wahyuni dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat. Jakarta : Ganeca Exact.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan-jalan ke Jawa Timur Park 1 dan 2

Konflik Ambon

English Day 30 April 2025

Konflik Vertikal dan Horizontal

Konflik antara Adam dan Iblis dalam Al Quran Surat Al A’raaf

Lowongan Guru di SMPIT Nururrahman Depok 2016

Beasiswa Pendidikan S2-S3 dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) sampai 6 Juli 2014