Perilaku Menyimpang
A. Pengertian Perilaku Menyimpang:
- tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial. (Berry)
Contoh :
Di daerah Aceh, wanita harus mengenakan jilbab. Bila ada wanita yang tidak mengenakan jilbab, berarti ia telah berperilaku menyimpang.
B. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Menyimpang
1. Longgar tidaknya nilai dan norma
2. Genetika
3. Sosialisasi yang tidak sempurna : tidak mendapat pendidikan atau penanaman nilai dan norma secara utuh.
Contoh :
- Pada lembaga primer (keluarga), sosialisasi yang tidak sempurna sering terjadi karena perceraian suami istri. Karena suami istri bercerai, pendidikan norma anak terabaikan, akibatnya anak berperilaku menyimpang.
4. Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang : berinteraksi dengan kelompok yang menyimpang, sedikit demi sedikit terwarnai oleh nilai dan norma perilaku menyimpang, akhirnya berperilaku menyimpang.
Contoh :
- Seorang pemuda biasa bergaul dengan kelompok pemabuk, lama-lama ia ikut mabuk-mabukan.
Menurut Teori Differential Association yang dikemukakan oleh Edwin Sutherland, perilaku menyimpang dipelajari dalam interaksi dengan orang-orang lain, dan orang tersebut mendapat perilaku menyimpang sebagai hasil interaksi yang dilakukannya dengan orang-orang yang berperilaku dengan kecenderungan melawan norma-norma hukum yang ada.
5. Sikap mental yang tidak sehat
6. Ketidakharmonisan dalam keluarga
7. Pelampiasan rasa kecewa
8. Dorongan kebutuhan ekonomi
9 Pengaruh lingkungan dan media masa
10. Keinginan untuk dipuji
11. Ketidaksanggupan menyerap norma
12. Kesalahan dari keteladanan pemimpin
13. Memiliki misi membangun masyarakat
14. Lingkungan fisik/alam
C. Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang
1. Berdasarkan frekuensi/sanksi/toleransi masyarakat:
a. Penyimpangan primer : bukan kebiasaan (baru dilakukan pertama kali)/sementara, sanksi ringan, dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat.
Contoh :
- membunyikan petasan yang besar pada malam lebaran
- mengendarai motor di kampung dengan kecepatan tinggi
b. Penyimpangan sekunder : sudah menjadi kebiasaan, sanksi berat, dan tidak dapat ditolerir oleh masyarakat.
Contoh :
- perampokan
- mengedarkan narkoba
Menurut Teori Labeling yang dikemukakan Edwin Lemert, seseorang yang melakukan penyimpangan primer (penyimpangan pertama), kemudian ia dicap sesuai dengan penyimpangannya, akhirnya ia melakukan penyimpangan sekunder (penyimpangan terus-menerus).
Contoh : seorang siswa yang ketahuan menyontek (baru pertama kali), dicap oleh teman-temannya sebagai penyontek, akhirnya ia menjadi penyontek.
2. Berdasarkan sifatnya:
a. Penyimpangan positif
Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan, meskipun cara yang dilakukan menyimpang dari norma yang berlaku. Contoh seorang ibu yang menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilan keluarga.
b. Penyimpangan negatif
Penyimpangan negatif merupakan tindakan yang dipandang rendah, melanggar nilai-nilai sosial, dicela dan pelakunya tidak dapat ditolerir masyarakat. Contoh pembunuhan, pemerkosaan, pencurian dan sebagainya.
3. Berdasarkan pelakunya:
a. Penyimpangan individual
Penyimpangan individual adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau individu tertentu terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh: seseorang yang sendirian melakukan pencurian.
b. Penyimpangan kelompok
Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap norma-norma masyarakat. Contoh geng penjahat.
Macam-macam perilaku menyimpang
1. Tindakan kriminal (kejahatan) :
- pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, perampokan
- korupsi, makar, subversi, terorisme (kejahatan yang mengganggu keamanan dan kestabilan negara)
- berjudi, penyalahgunaan obat bius, mabuk-mabukan, hubungan seks yang tidak sah yang dilakukan secara sukarela (kejahatan tanpa korban)
- penjualan bayi dan perempuan ke luar negeri, jaringan narkoba internasional (kejahatan terorganisasi)
- penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan oleh pemilik perusahaan, pejabat negara yang melakukan korupsi (kejahatan kerah putih)
- suatu perusahaan membuang limbah racun ke sungai dan mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagai jenis penyakit (kejahatan korporat)
2. Penyimpangan seksual : perzinahan, lesbianisme, homoseks, kumpul kebo, sodomi, transvestitisme, sadisme, pedophilia.
3. Pemakaian dan pengedaran obat terlarang
4. Penyimpangan gaya hidup
Pengertian sikap anti sosial:
sikap menolak norma yang berlaku di masyarakat.
Penyebab sikap anti sosial:
merasa norma yang dianutnya lebih benar daripada norma yang berlaku di masyarakat.
Contoh sikap anti sosial :
Seorang wanita menolak melaksanakan norma berpakaian yang sopan. Ia berpandangan bahwa berpakaian seksi adalah lebih baik untuk seorang wanita yang cantik.
"Dan jiwa serta penyempurnaannya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."(Quran Surat Asy-Syams: 7-10)
____________
Referensi
Kun Maryati. Sosiologi, Jilid 1.
Niniek Sri Wahyuni dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat. Jakarta : Ganeca Exact.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Suntari, Sri dan Lilik Tahmidaten. Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Sosiologi Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelompok Kompetensi H. Jawa Timur: PPPPTK PKn dan IPS
Soal UN Sosiologi SMA 2008, 2009, 2010
https://infosos.wordpress.com/kelas-x/perilaku-menyimpang. Dialses tanggal 28 Desember 2017.
- tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial. (Berry)
Contoh :
Di daerah Aceh, wanita harus mengenakan jilbab. Bila ada wanita yang tidak mengenakan jilbab, berarti ia telah berperilaku menyimpang.
B. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Menyimpang
1. Longgar tidaknya nilai dan norma
2. Genetika
3. Sosialisasi yang tidak sempurna : tidak mendapat pendidikan atau penanaman nilai dan norma secara utuh.
Contoh :
- Pada lembaga primer (keluarga), sosialisasi yang tidak sempurna sering terjadi karena perceraian suami istri. Karena suami istri bercerai, pendidikan norma anak terabaikan, akibatnya anak berperilaku menyimpang.
4. Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang : berinteraksi dengan kelompok yang menyimpang, sedikit demi sedikit terwarnai oleh nilai dan norma perilaku menyimpang, akhirnya berperilaku menyimpang.
Contoh :
- Seorang pemuda biasa bergaul dengan kelompok pemabuk, lama-lama ia ikut mabuk-mabukan.
Menurut Teori Differential Association yang dikemukakan oleh Edwin Sutherland, perilaku menyimpang dipelajari dalam interaksi dengan orang-orang lain, dan orang tersebut mendapat perilaku menyimpang sebagai hasil interaksi yang dilakukannya dengan orang-orang yang berperilaku dengan kecenderungan melawan norma-norma hukum yang ada.
5. Sikap mental yang tidak sehat
6. Ketidakharmonisan dalam keluarga
7. Pelampiasan rasa kecewa
8. Dorongan kebutuhan ekonomi
9 Pengaruh lingkungan dan media masa
10. Keinginan untuk dipuji
11. Ketidaksanggupan menyerap norma
12. Kesalahan dari keteladanan pemimpin
13. Memiliki misi membangun masyarakat
14. Lingkungan fisik/alam
C. Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang
1. Berdasarkan frekuensi/sanksi/toleransi masyarakat:
a. Penyimpangan primer : bukan kebiasaan (baru dilakukan pertama kali)/sementara, sanksi ringan, dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat.
Contoh :
- membunyikan petasan yang besar pada malam lebaran
- mengendarai motor di kampung dengan kecepatan tinggi
b. Penyimpangan sekunder : sudah menjadi kebiasaan, sanksi berat, dan tidak dapat ditolerir oleh masyarakat.
Contoh :
- perampokan
- mengedarkan narkoba
Menurut Teori Labeling yang dikemukakan Edwin Lemert, seseorang yang melakukan penyimpangan primer (penyimpangan pertama), kemudian ia dicap sesuai dengan penyimpangannya, akhirnya ia melakukan penyimpangan sekunder (penyimpangan terus-menerus).
Contoh : seorang siswa yang ketahuan menyontek (baru pertama kali), dicap oleh teman-temannya sebagai penyontek, akhirnya ia menjadi penyontek.
2. Berdasarkan sifatnya:
a. Penyimpangan positif
Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan, meskipun cara yang dilakukan menyimpang dari norma yang berlaku. Contoh seorang ibu yang menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilan keluarga.
b. Penyimpangan negatif
Penyimpangan negatif merupakan tindakan yang dipandang rendah, melanggar nilai-nilai sosial, dicela dan pelakunya tidak dapat ditolerir masyarakat. Contoh pembunuhan, pemerkosaan, pencurian dan sebagainya.
3. Berdasarkan pelakunya:
a. Penyimpangan individual
Penyimpangan individual adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau individu tertentu terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh: seseorang yang sendirian melakukan pencurian.
b. Penyimpangan kelompok
Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap norma-norma masyarakat. Contoh geng penjahat.
Macam-macam perilaku menyimpang
1. Tindakan kriminal (kejahatan) :
- pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, perampokan
- korupsi, makar, subversi, terorisme (kejahatan yang mengganggu keamanan dan kestabilan negara)
- berjudi, penyalahgunaan obat bius, mabuk-mabukan, hubungan seks yang tidak sah yang dilakukan secara sukarela (kejahatan tanpa korban)
- penjualan bayi dan perempuan ke luar negeri, jaringan narkoba internasional (kejahatan terorganisasi)
- penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan oleh pemilik perusahaan, pejabat negara yang melakukan korupsi (kejahatan kerah putih)
- suatu perusahaan membuang limbah racun ke sungai dan mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagai jenis penyakit (kejahatan korporat)
2. Penyimpangan seksual : perzinahan, lesbianisme, homoseks, kumpul kebo, sodomi, transvestitisme, sadisme, pedophilia.
3. Pemakaian dan pengedaran obat terlarang
4. Penyimpangan gaya hidup
Pengertian sikap anti sosial:
sikap menolak norma yang berlaku di masyarakat.
Penyebab sikap anti sosial:
merasa norma yang dianutnya lebih benar daripada norma yang berlaku di masyarakat.
Contoh sikap anti sosial :
Seorang wanita menolak melaksanakan norma berpakaian yang sopan. Ia berpandangan bahwa berpakaian seksi adalah lebih baik untuk seorang wanita yang cantik.
"Dan jiwa serta penyempurnaannya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."(Quran Surat Asy-Syams: 7-10)
____________
Referensi
Kun Maryati. Sosiologi, Jilid 1.
Niniek Sri Wahyuni dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat. Jakarta : Ganeca Exact.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Suntari, Sri dan Lilik Tahmidaten. Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Sosiologi Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelompok Kompetensi H. Jawa Timur: PPPPTK PKn dan IPS
Soal UN Sosiologi SMA 2008, 2009, 2010
https://infosos.wordpress.com/kelas-x/perilaku-menyimpang. Dialses tanggal 28 Desember 2017.
Komentar
Posting Komentar