Contoh Latar Belakang Masalah Penelitian
Judul Penelitian:
PENGARUH MULTIMEDIA POWERPOINT INTERAKTIF DALAM
PEMBELAJARAN IPS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
MOBILITAS SOSIAL SISWA” (Penelitian Kuasi Ekspermen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 3 Tasikmalaya)
PENGARUH MULTIMEDIA POWERPOINT INTERAKTIF DALAM
PEMBELAJARAN IPS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
MOBILITAS SOSIAL SISWA” (Penelitian Kuasi Ekspermen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 3 Tasikmalaya)
Latar Belakang Masalah:
Paragraf 1
Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus
ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah (Pasal 37 UU Sisdiknas).
Pembelajaran IPS memiliki peranan yang sangat penting untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi
sosial masyarakat. menurut Sapriya (2009. hal. 201) Tujuan IPS di SMP/MTS
dijelaskan sebagai berikut :
1)Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan, 2) memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, global.
Paragraf 2
Sesuai dengan tujuan IPS yang telah dikemukakan di atas maka guru
dituntut dalam proses pembelajaran dapat mengaplikasikan model, metode dan
juga memaksimalkan penggunaan media pembelajaran yang dapat membuat siswa
aktif, sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil
belajar yang maksimal. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan dapat
dipahami akan membuat siswa merasa nyaman sehinga siswa akan termotivasi
untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Paragraf 3
Pemahaman konsep merupakan salah satu tujuan pembelajaran IPS,
artinya bahwa materi yang diajarkan kepada siswa lebih dari sekedar hafalan saja.
Sapriya (2007, hal. 7) Materi pembelajaran IPS dipersiapkan untuk menyegarkan
ingatan bukan untuk dihafal. Dalam pembelajaran IPS banyak bidang kajian yang
menuntut siswa untuk memiliki pemahaman konsep pada pada setiap kajian
disiplin ilmu yang ada.
Paragraf 4
Pemahaman konsep sangat lah penting dalam pembelajaran karena dengan
memahami sebuah konsep maka ke depannya siswa akan mampu menerapkan
konsep-konsep yang ada dalam kehidupan sehari-hari, pentingnya pemahaman
konsep juga didukung oleh Pusat Kurikulum yang mengatakan bahwa ketika
pemahaman konsep pembelajaran dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari hal tersebut dapat mendorong tercapainya tujuan pembelajaran IPS itu sendiri
yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah
sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap positif terhadap segala
permasalahan yang terjadi dan terampil mengatasi segala permasalahan yang
terjadi di kehidupan sehari-hari.
Paragraf 5
IPS merupakan mata pelajaran yg memadukan konsep-konsep dasar dari
berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologi
serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya (Samlawi,
1999, hlm 1). DEPDIKNAS 2006 menyatakan bahwa IPS merupakan program
pendidikan atau bidang studi dalam kurikulun sekolah yang mempelajari
kehidupan manusia dalam masyarakat serta berhubungan antara interaksi antara
manusia dan lingkungan baik sosial maupun fisik. Oleh karena itu IPS juga dapat
dijadikan ilmu untuk mengatur pola prilaku manusia baik sebagai mahluk individu
maupun sebagai mahluk sosial yaitu sebagai anggota keluarga, masyarakat bangsa
dan negara. Sejalan dengan pendapat Sapriya (2009, hal. 157) Bahwa untuk dapat
berpartisipasi menjadi warga negara yang baik maka perlu memiliki kemampuan
yang berupa pengetahuan (knowledge) keterampilan (skills) sikap dan nilai
(attitude and values) serta kemampuan prilau (action).
Paragraf 6
Proses pembelajaran IPS dalam kurikulum saat ini menuntut adanya
partisipasi aktif dari seluruh siswa. Kegiatan belajar hendaknya berpusat pada
siswa, Sedangkan guru berperan sebagai motivator dan fasilitator agar suasana
kelas lebih hidup. menurut Johnson (2009. hal. 155) belajar aktif merupakan cara
belajar yang membuat pelajaran melekat dalam hal ini diperlukan guru yang
kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh
siswa. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan
menggunakan pendekatan yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang
optimal. Oleh karena itu guru IPS dituntut dapat memilih pendekatan
pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut
terlibat dalam pengalaman belajar.
Paragraf 7
Keberhasilan proses pembelajaran IPS dipengaruhi oleh banyak
komponen, komponen-komponen tersebut menurut Slameto (2010) meliputi
tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, bahan atau materi pelajaran,
pendekatan dan metode, media atau alat, sumber belajar, dan evaluasi. Semua
komponen dalam sistem pengajaran saling berhubungan dan saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada satu
komponen pembelajaran IPS yaitu penggunaan media pembelajaran yang menarik
dengan materi pembelajaran oleh guru.
Paragraf 8
Pembelajaran IPS akan berjalan dengan aktif, bermakna dan
menyenangkan apabila guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi
dan inovatif. Brown, Lewis dan Harcleroad dalam Arsyad (2015.hal. 15)
menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan sumber belajar yang dapat
digunakan oleh guru dan siswa agar terjadi efektivitas proses pembelajaran.
Kreativitas dalam penggunaan berbagai macam media akan meningkatkan
kemungkinan siswa belajar lebih banyak, apa yang mereka pelajari dapat diingat
dengan lebih baik, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berkembang.
Pendapat lain dikemukakan oleh Blake dan Haralsen dalam Rohani (1997.hal. 2)
bahwa media adalah medium yang digunakan untuk membawa menyampaikan
sesuatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan
berjalan antara komunikator dengan komunikan. Berdasarkan paparan yang
menjelaskan tentang media di atas, dapat disimpulkan media pembelajaran adalah
suatu alat atau perantara yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar dan berfungsi untuk menyampaikan pesan. Dimana manfaat media
dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan
siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
Paragraf 9
Penggunaan media pembelajaran pada tahap berlangsungnya pembelajaran akan sangat membantu keekfektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan
dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa
media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman
menyajikan data dengan menarik dan mendapatkan informasi. Sebagai mana
menurut Arsyad (1997. hal. 26) mengemukakan bahwa media pembelajaran
memiliki manfaat praktis dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Manfaat tersebut salah satunya adalah media pembelajaran dapat membatasi
keterbatasan indera, ruang dan waktu. Multimedia interaktif dapat dijadikan
pilihan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu. Salah satu media
pembelajaran jenis audio visual gerak adalah media pembelajaran multimedia
interaktif yang terdiri dari beberapa media yang terintegrasi, antara lain: gambar,
suara, animasi dan tulisan. Penerapan multimedia interaktif ini terhadap proses
pembelajaran mempunyai kelebihan dalam memperjelas penyajian pesan
pembelajaran selain itu lebih efektif dan efisien (Musfiqon, 2012). Karakteristik
dari materi pembelajaran mengenai kehidupan masyarakat Indonesia pada masa
praaksara, hindu-budha, dan islam banyak menjelaskan tentang definisi, wujud,
ruang, waktu dan kejadian pada masa lampau yang tidak akan cukup jika
dijelaskan hanya dengan metode ceramah. Multimedia yang digunakan oleh
peneliti yaitu Multimedia interaktif dengan menggunakan perangkat lunak
PowerPoint.
Paragraf 10
Dewasa ini, perkembangan teknologi memiliki pengaruh pada seluruh
aspek kehidupan, salah satunya berpengaruh pada aspek pendidikan. Dalam aspek
pendidikan teknologi diterapkan dalam proses pembelajaran sebagai media
pembelajaran yang memiliki fungsi untuk membantu pendidik menyampaikan
pesan pembelajaran, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan juga untuk
membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Media menurut Scramm
1977 dalam Rusman dkk, (2012) adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jenis media ada yang dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh guru dalam pembelajaran artinya media
tersebut dibuat oleh pihak tertentu (produsen media), begitu juga media yang
sifatnya alamiah yang tersedia di lingkungan sekolah juga termasuk yang dapat
langsung digunakan. Selain itu, kita juga dapat membuat media sendiri sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Media yang difungsikan sebagai
sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga terdapat manusia di
dalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan untuk siswa
memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi dirinya dalam
pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya media berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) tersebut, khususnya penggunaan media pembelajaran
seperti powerpoint dimana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan juga
mempunyai kreativitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan dirinya
di kehidupan yang akan datang.
Paragraf 11
Pembelajaran berbasis multimedia menurut Rusman, dkk (2012, hal. 60)
adalah kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan computer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video animasi) dengan
menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai untuk melakukan
navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat Arsyad, (2015, hal. 162) bahwa multimedia dapat diartikan sebagai lebih
dari satu media. Ia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan
video. Jadi, dapat diartikan bahwa multimedia merupakan penggunaan beberapa
media yang berbeda untuk menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio,
grafis, animasi dan video. Informasi yang disajikan melalui multimediaini
berbentuk dokumen hidup, dapat dilihat melalui layar monitor atau diproyeksikan
kedalam layar lebar melalui overhead projector selain dapat dilihat, multimedia
ini juga dapat didengan suaranya, dilihat gerakannya (video atau animasi). Tujuan
dari multimedia ini adalah untuk menyampaikan informasi dengan bentuk yang
menyenangkan, menarik, mudah dimengerti dan jelas. Informasi akan mudah
dimengerti karena informasi diserap sebanyak mungkin melalui indera, terutama
telinga dan mata. Adapun bentuk penggunaan komputer sebagai multimedia yang
dapat digunakan dalam pembelajaran salah satunya adalah penggunaan
multimedia interaktif.
Paragraf 12
Multimedia interaktif menurut Rusman, dkk (2012, hal. 67) digunakan
untuk menjelaskan materi-materi yang bersifat teoritis, digunakan dalam
pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang.
Media ini cukup efektif karena menggunakan multimedia proyektor yang
memiliki jangkauan pancaran cukup besar. kelebihan dari multimedia ini adalah
menggabungkan beberapa unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik
dan sound menjadi satu dalam penyajiannya, sehingga program ini dapat
mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. Saat
ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat
presentasi pada masa sebelumnya. Penggunakan perangkat lunak perancang
presentasi seperti salah satunya Microsoft power point yang dikembangkan oleh
Microsoft inc. perkembangan perangkat lunak tersebut juga didukung oleh
perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang
paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital
saat ini adalah proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan
bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam
kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai
karakteristik audience. Hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode
presentasi saat ini dan dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Multimedia PowerPoint interaktif dipilih
karena Multimedia PowerPoint interaktif terdiri dari gabungan beberapa unsur
media sehingga dapat memfasilitasi tipe belajar siswa yang berbeda-beda. Dari
beberapa unsur tersebut salah satunya terdapat unsur gambar bergerak atau
animasi yang dapat menarik perhatian siswa dan dapat melakukan proses kognitif.
Selain itu, multimedia interaktif memiliki sifat yang interaktif yang artinya
Multimedia PowerPoint interaktif bersifat komunikasi dua arah, pembelajaran
akan berjalan aktif karena siswa diberi kesempatan untuk terlibat dalam proses
pembelajaran.
Paragraf 13
Program aplikasi pembelajaran yang populer dan paling banyak digunakan
saat ini untuk berbagai kepentingan pembelajaran adalah Microsoft Office
Powerpoint. Program aplikasi Powerpoint merupakan paket dari program
komputer yang digunakan untuk membantu penggunanya dalam mengolah bahan
presentasi. Program aplikasi ini memiliki kemampuan untuk mengelola bahan
presentasi tersebut yang dikenal dengan nama slide show. Fasilitas yang
disediakan pada program ini bermacam-macam yang berhubungan dengan bahan
presentasi tersebut, di antaranya adalah penyusunan bahan, pengolahan teks,
grafis, dan multimedia.
Paragraf 14
Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
SMP N 3 Tasikmalaya. Salah satu materi yang dibahas dalam pelajaran IPS
adalah materi Mobilitas sosial. Proses pembelajaran IPS di SMP N 3 Tasikmalaya
masih menggunakan metode ceramah. Dalam pembelajaran IPS, tema-tema yang
diajarkan kebanyakan bersifat teoritis, sehingga siswa memerlukan waktu yang
lama untuk memahami konsep dari materi-materi tersebut jika hanya dengan
menggunakan metode ceramah. Sebagaimana hasil studi observasi Drs. Parsaoran
S., M.Pd dalam jurnal Efektivitas Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis
Konteks Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK mengemukakan
bahwa banyak siswa mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap
materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak
memahaminya. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik
sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan sesuatu yang
abstrak dan metode ceramah. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran peneliti
bahwasannya jika pendidik hanya menggunakan metode ceramah maka hal
tersebut akan menyebabkan pembelajaran yang monoton sehingga dirasa bosan
oleh siswa. Selanjutnya pemikiran siswa tidak akan berkembang jauh, dalam
artian siswa hanya sebatas mengingat tetapi tidak memahami konsep-konsep yang
ada pada materi yang diajarkan dan tidak menempatkan dirinya ketika pendidik
meceritakan suartu kondisi dalam materi mobilitas sosial.
Paragraf 15
Salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa di SMP
Negeri 3 Tasikmalaya adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran yaitu
Multimedia interaktif dengan menggunakan perangkat lunak Powerpoint.
Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba mengaplikasikan media pembelajaran
yang diaplikasikan di atas dan akan melakukan penelitian dengan judul:
“PENGARUH MULTIMEDIA POWERPOINT INTERAKTIF DALAM
PEMBELAJARAN IPS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
MOBILITAS SOSIAL SISWA” (Penelitian Kuasi Ekspermen terhadap
Siswa Kelas VIII SMPN 3 Tasikmalaya)
========
Sumber: http://repository.upi.edu/48366/
Paragraf 1
Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus
ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah (Pasal 37 UU Sisdiknas).
Pembelajaran IPS memiliki peranan yang sangat penting untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi
sosial masyarakat. menurut Sapriya (2009. hal. 201) Tujuan IPS di SMP/MTS
dijelaskan sebagai berikut :
1)Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan, 2) memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, global.
Paragraf 2
Sesuai dengan tujuan IPS yang telah dikemukakan di atas maka guru
dituntut dalam proses pembelajaran dapat mengaplikasikan model, metode dan
juga memaksimalkan penggunaan media pembelajaran yang dapat membuat siswa
aktif, sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil
belajar yang maksimal. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan dapat
dipahami akan membuat siswa merasa nyaman sehinga siswa akan termotivasi
untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Paragraf 3
Pemahaman konsep merupakan salah satu tujuan pembelajaran IPS,
artinya bahwa materi yang diajarkan kepada siswa lebih dari sekedar hafalan saja.
Sapriya (2007, hal. 7) Materi pembelajaran IPS dipersiapkan untuk menyegarkan
ingatan bukan untuk dihafal. Dalam pembelajaran IPS banyak bidang kajian yang
menuntut siswa untuk memiliki pemahaman konsep pada pada setiap kajian
disiplin ilmu yang ada.
Paragraf 4
Pemahaman konsep sangat lah penting dalam pembelajaran karena dengan
memahami sebuah konsep maka ke depannya siswa akan mampu menerapkan
konsep-konsep yang ada dalam kehidupan sehari-hari, pentingnya pemahaman
konsep juga didukung oleh Pusat Kurikulum yang mengatakan bahwa ketika
pemahaman konsep pembelajaran dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari hal tersebut dapat mendorong tercapainya tujuan pembelajaran IPS itu sendiri
yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah
sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap positif terhadap segala
permasalahan yang terjadi dan terampil mengatasi segala permasalahan yang
terjadi di kehidupan sehari-hari.
Paragraf 5
IPS merupakan mata pelajaran yg memadukan konsep-konsep dasar dari
berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologi
serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya (Samlawi,
1999, hlm 1). DEPDIKNAS 2006 menyatakan bahwa IPS merupakan program
pendidikan atau bidang studi dalam kurikulun sekolah yang mempelajari
kehidupan manusia dalam masyarakat serta berhubungan antara interaksi antara
manusia dan lingkungan baik sosial maupun fisik. Oleh karena itu IPS juga dapat
dijadikan ilmu untuk mengatur pola prilaku manusia baik sebagai mahluk individu
maupun sebagai mahluk sosial yaitu sebagai anggota keluarga, masyarakat bangsa
dan negara. Sejalan dengan pendapat Sapriya (2009, hal. 157) Bahwa untuk dapat
berpartisipasi menjadi warga negara yang baik maka perlu memiliki kemampuan
yang berupa pengetahuan (knowledge) keterampilan (skills) sikap dan nilai
(attitude and values) serta kemampuan prilau (action).
Paragraf 6
Proses pembelajaran IPS dalam kurikulum saat ini menuntut adanya
partisipasi aktif dari seluruh siswa. Kegiatan belajar hendaknya berpusat pada
siswa, Sedangkan guru berperan sebagai motivator dan fasilitator agar suasana
kelas lebih hidup. menurut Johnson (2009. hal. 155) belajar aktif merupakan cara
belajar yang membuat pelajaran melekat dalam hal ini diperlukan guru yang
kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh
siswa. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan
menggunakan pendekatan yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang
optimal. Oleh karena itu guru IPS dituntut dapat memilih pendekatan
pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut
terlibat dalam pengalaman belajar.
Paragraf 7
Keberhasilan proses pembelajaran IPS dipengaruhi oleh banyak
komponen, komponen-komponen tersebut menurut Slameto (2010) meliputi
tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, bahan atau materi pelajaran,
pendekatan dan metode, media atau alat, sumber belajar, dan evaluasi. Semua
komponen dalam sistem pengajaran saling berhubungan dan saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada satu
komponen pembelajaran IPS yaitu penggunaan media pembelajaran yang menarik
dengan materi pembelajaran oleh guru.
Paragraf 8
Pembelajaran IPS akan berjalan dengan aktif, bermakna dan
menyenangkan apabila guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi
dan inovatif. Brown, Lewis dan Harcleroad dalam Arsyad (2015.hal. 15)
menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan sumber belajar yang dapat
digunakan oleh guru dan siswa agar terjadi efektivitas proses pembelajaran.
Kreativitas dalam penggunaan berbagai macam media akan meningkatkan
kemungkinan siswa belajar lebih banyak, apa yang mereka pelajari dapat diingat
dengan lebih baik, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berkembang.
Pendapat lain dikemukakan oleh Blake dan Haralsen dalam Rohani (1997.hal. 2)
bahwa media adalah medium yang digunakan untuk membawa menyampaikan
sesuatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan
berjalan antara komunikator dengan komunikan. Berdasarkan paparan yang
menjelaskan tentang media di atas, dapat disimpulkan media pembelajaran adalah
suatu alat atau perantara yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar dan berfungsi untuk menyampaikan pesan. Dimana manfaat media
dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan
siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
Paragraf 9
Penggunaan media pembelajaran pada tahap berlangsungnya pembelajaran akan sangat membantu keekfektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan
dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa
media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman
menyajikan data dengan menarik dan mendapatkan informasi. Sebagai mana
menurut Arsyad (1997. hal. 26) mengemukakan bahwa media pembelajaran
memiliki manfaat praktis dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Manfaat tersebut salah satunya adalah media pembelajaran dapat membatasi
keterbatasan indera, ruang dan waktu. Multimedia interaktif dapat dijadikan
pilihan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu. Salah satu media
pembelajaran jenis audio visual gerak adalah media pembelajaran multimedia
interaktif yang terdiri dari beberapa media yang terintegrasi, antara lain: gambar,
suara, animasi dan tulisan. Penerapan multimedia interaktif ini terhadap proses
pembelajaran mempunyai kelebihan dalam memperjelas penyajian pesan
pembelajaran selain itu lebih efektif dan efisien (Musfiqon, 2012). Karakteristik
dari materi pembelajaran mengenai kehidupan masyarakat Indonesia pada masa
praaksara, hindu-budha, dan islam banyak menjelaskan tentang definisi, wujud,
ruang, waktu dan kejadian pada masa lampau yang tidak akan cukup jika
dijelaskan hanya dengan metode ceramah. Multimedia yang digunakan oleh
peneliti yaitu Multimedia interaktif dengan menggunakan perangkat lunak
PowerPoint.
Paragraf 10
Dewasa ini, perkembangan teknologi memiliki pengaruh pada seluruh
aspek kehidupan, salah satunya berpengaruh pada aspek pendidikan. Dalam aspek
pendidikan teknologi diterapkan dalam proses pembelajaran sebagai media
pembelajaran yang memiliki fungsi untuk membantu pendidik menyampaikan
pesan pembelajaran, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan juga untuk
membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Media menurut Scramm
1977 dalam Rusman dkk, (2012) adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jenis media ada yang dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh guru dalam pembelajaran artinya media
tersebut dibuat oleh pihak tertentu (produsen media), begitu juga media yang
sifatnya alamiah yang tersedia di lingkungan sekolah juga termasuk yang dapat
langsung digunakan. Selain itu, kita juga dapat membuat media sendiri sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Media yang difungsikan sebagai
sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga terdapat manusia di
dalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan untuk siswa
memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi dirinya dalam
pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya media berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) tersebut, khususnya penggunaan media pembelajaran
seperti powerpoint dimana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan juga
mempunyai kreativitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan dirinya
di kehidupan yang akan datang.
Paragraf 11
Pembelajaran berbasis multimedia menurut Rusman, dkk (2012, hal. 60)
adalah kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan computer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video animasi) dengan
menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai untuk melakukan
navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat Arsyad, (2015, hal. 162) bahwa multimedia dapat diartikan sebagai lebih
dari satu media. Ia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan
video. Jadi, dapat diartikan bahwa multimedia merupakan penggunaan beberapa
media yang berbeda untuk menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio,
grafis, animasi dan video. Informasi yang disajikan melalui multimediaini
berbentuk dokumen hidup, dapat dilihat melalui layar monitor atau diproyeksikan
kedalam layar lebar melalui overhead projector selain dapat dilihat, multimedia
ini juga dapat didengan suaranya, dilihat gerakannya (video atau animasi). Tujuan
dari multimedia ini adalah untuk menyampaikan informasi dengan bentuk yang
menyenangkan, menarik, mudah dimengerti dan jelas. Informasi akan mudah
dimengerti karena informasi diserap sebanyak mungkin melalui indera, terutama
telinga dan mata. Adapun bentuk penggunaan komputer sebagai multimedia yang
dapat digunakan dalam pembelajaran salah satunya adalah penggunaan
multimedia interaktif.
Paragraf 12
Multimedia interaktif menurut Rusman, dkk (2012, hal. 67) digunakan
untuk menjelaskan materi-materi yang bersifat teoritis, digunakan dalam
pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang.
Media ini cukup efektif karena menggunakan multimedia proyektor yang
memiliki jangkauan pancaran cukup besar. kelebihan dari multimedia ini adalah
menggabungkan beberapa unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik
dan sound menjadi satu dalam penyajiannya, sehingga program ini dapat
mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. Saat
ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat
presentasi pada masa sebelumnya. Penggunakan perangkat lunak perancang
presentasi seperti salah satunya Microsoft power point yang dikembangkan oleh
Microsoft inc. perkembangan perangkat lunak tersebut juga didukung oleh
perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang
paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital
saat ini adalah proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan
bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam
kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai
karakteristik audience. Hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode
presentasi saat ini dan dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Multimedia PowerPoint interaktif dipilih
karena Multimedia PowerPoint interaktif terdiri dari gabungan beberapa unsur
media sehingga dapat memfasilitasi tipe belajar siswa yang berbeda-beda. Dari
beberapa unsur tersebut salah satunya terdapat unsur gambar bergerak atau
animasi yang dapat menarik perhatian siswa dan dapat melakukan proses kognitif.
Selain itu, multimedia interaktif memiliki sifat yang interaktif yang artinya
Multimedia PowerPoint interaktif bersifat komunikasi dua arah, pembelajaran
akan berjalan aktif karena siswa diberi kesempatan untuk terlibat dalam proses
pembelajaran.
Paragraf 13
Program aplikasi pembelajaran yang populer dan paling banyak digunakan
saat ini untuk berbagai kepentingan pembelajaran adalah Microsoft Office
Powerpoint. Program aplikasi Powerpoint merupakan paket dari program
komputer yang digunakan untuk membantu penggunanya dalam mengolah bahan
presentasi. Program aplikasi ini memiliki kemampuan untuk mengelola bahan
presentasi tersebut yang dikenal dengan nama slide show. Fasilitas yang
disediakan pada program ini bermacam-macam yang berhubungan dengan bahan
presentasi tersebut, di antaranya adalah penyusunan bahan, pengolahan teks,
grafis, dan multimedia.
Paragraf 14
Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
SMP N 3 Tasikmalaya. Salah satu materi yang dibahas dalam pelajaran IPS
adalah materi Mobilitas sosial. Proses pembelajaran IPS di SMP N 3 Tasikmalaya
masih menggunakan metode ceramah. Dalam pembelajaran IPS, tema-tema yang
diajarkan kebanyakan bersifat teoritis, sehingga siswa memerlukan waktu yang
lama untuk memahami konsep dari materi-materi tersebut jika hanya dengan
menggunakan metode ceramah. Sebagaimana hasil studi observasi Drs. Parsaoran
S., M.Pd dalam jurnal Efektivitas Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis
Konteks Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK mengemukakan
bahwa banyak siswa mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap
materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak
memahaminya. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik
sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan sesuatu yang
abstrak dan metode ceramah. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran peneliti
bahwasannya jika pendidik hanya menggunakan metode ceramah maka hal
tersebut akan menyebabkan pembelajaran yang monoton sehingga dirasa bosan
oleh siswa. Selanjutnya pemikiran siswa tidak akan berkembang jauh, dalam
artian siswa hanya sebatas mengingat tetapi tidak memahami konsep-konsep yang
ada pada materi yang diajarkan dan tidak menempatkan dirinya ketika pendidik
meceritakan suartu kondisi dalam materi mobilitas sosial.
Paragraf 15
Salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa di SMP
Negeri 3 Tasikmalaya adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran yaitu
Multimedia interaktif dengan menggunakan perangkat lunak Powerpoint.
Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba mengaplikasikan media pembelajaran
yang diaplikasikan di atas dan akan melakukan penelitian dengan judul:
“PENGARUH MULTIMEDIA POWERPOINT INTERAKTIF DALAM
PEMBELAJARAN IPS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
MOBILITAS SOSIAL SISWA” (Penelitian Kuasi Ekspermen terhadap
Siswa Kelas VIII SMPN 3 Tasikmalaya)
========
Sumber: http://repository.upi.edu/48366/
Komentar
Posting Komentar