Demi Menjaga Kenangan Manis
DEMI MENJAGA KENANGAN MANIS By. Satria hadi lubis SETIAP ikhwah pasti memiliki kenangan manis ketika berinteraksi dengan teman-teman sholihnya di liqo' atau tarbiyah. Terutama kenangan manis ketika pertama kali mengenal tarbiyah dahulu. Ada pesona, semangat, keikhlasan, keceriaan dan antusiasme untuk berkhidmat demi Allah, Rasul dan umat. Saya juga merasakan kenangan manis itu sampai sekarang. Antara lain, ketika tahun 1988 saya di ultimatum murobbi untuk segera punya binaan, untuk menangani liqo'. Murobbi saya bilang, "Had... ente harus segera membina. Ente ane kasih waktu tiga bulan! Kalau gak bisa...ente gak usah ngaji sama ane. Ngapain ane punya binaan mandul!" Perkataan murobbi saya saat itu terasa sakit banget, tapi menyentuh dan menggerakkan. Belum nikah udah diancam mandul...hehe. Sampai akhirnya, saya memaksa diri untuk membina dengan segala keterbatasan. Hanya modal PD saja tanpa ilmu. Walau akhirnya learning by doing. Dan lama kelamaan makin "mahir...