Menjauhi Bid'ah

Semua bid'ah yang dilakukan dalam agama, tanpa sandaran asalnya dan dipandang baik oleh segolongan manusia menurut hawa nafsunya, sama dengan menambah atau mengurangi apa yang telah disyariatkan, adalah termasuk dalam perkara yang sesat yang wajib diperangi dan dihapuskan dengan cara yang paling baik supaya tidak menimbulkan kejelekan yang lebih parah.```

      Melakukan bid'ah dalam agama adalah hal yang dilarang. Bid'ah yang dimaksudkan di sini ialah mengada-adakan ibadah atau muamalat yang tidak disyariatkan Islam, dengan cara menambahkan yang telah disyariatkan atau mengurangi. 

Dalam hadist telah

dinyatakan:  

من احدث فىأمرناهذاماليسىمنه فهورد

*“Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu yang tidak ada dalam agama ini adalah ditolak”*.  

   Atas dasar ini seorang Muslim haruslah melakukan ibadah dan muamalat dalam batas yang disyariatkan. 

    Hawa nafsu tidak harus memainkan peranan dalam urusan syariat Allah. Seorang muslim juga haruslah berusaha menjauhkan manusia dari perkara perkara bid'ah dengan cara bijaksana dan perkataan yang lembut.

      Kenyataan telah membuktikan bahwa perkara yang disentuh dengan lemah lembut lebih banyak dan perkara-perkara yang dapat diperbaiki dengan kekerasan, karena kebanyakan perkara bidah itu telah terlalu lama dan berakar di kalangan manusia.

    Keadaan ini memerlukan perbaikan yang penuh dengan kesabaran, nasihat yang ikhlas, semoga Allah

memberi taufik. Kita tidak harus menggunakan kekerasan dalam usaha memerangi bidah.  

     ```Sekiranya saudara mengetahui bahwa kekerasan itu akan mengakibatkan perpecahan yang lebih buruk dari keburukan bid'ah maka hindarilah```.  

*Wallah 'Alam Bishowab!*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gempa di Sumatera Barat : Kajian Sosiologis

WALT DISNEY

Lowongan Asisten Peneliti OJK 2019

Info Daftar Perguruan Tinggi Ikatan Dinas dan Beasiswa Penuh

Meminimalisir Seks Bebas di Kalangan Remaja

Konflik Sosial - Minta Suami Cari Kerja, Istri Malah Ditonjok Pakai Batu Akik

Pengertian Reintegrasi Sosial

Konflik Vertikal dan Horizontal

Ustadz Muhsinin Fauzi: Menjadi Muslim Produktif dan Persiapan Ramadhan